Golkar Berduka, Ini Profil Politikus Senior Chairuman Harahap
Kabar duka bagi keluarga besar partai berlogo pohon beringin ini diunggah oleh mantan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga.
Tokoh senior Partai Golkar Sumatera Utara, Chairuman Harahap meninggal dunia. Chairuman mengembuskan napas terakhirnya pada hari Rabu (19/9).
Kabar duka bagi keluarga besar partai berlogo pohon beringin ini diunggah oleh mantan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sekaligus melampirkan foto almarhum.
- Pengakuan Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Ikut Mundur Urus Golkar, Sindir Politik Terlalu Keras & Kasar
- Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
- Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
- Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
"Beliau dikabarkan berpulang ke Rahmatullah pada Rabu, 19 September 2024 kemarin. Semoga almarhum ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin Yaa Rabbal Alamin," tulisnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum berkarier ke dunia politik, Chairuman lebih dulu menjalani profesi sebagai Jaksa yang selalu berkaitan dengan hukum. Beberapa jabatan saat itu seperti di bidang intelijen dan pidana khusus.
Selain itu, dia juga memiliki prestasi seperti memecahkan kasus kejahatan komputer pencurian uang bank BNI New York pada tahun 1987, hingga pernah menjabat beberapa jabatan seperti Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis Riau pada 1991.
Lalu, menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi Jawa Barat 1994, Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Maluku pada tahun 1993, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Kepala Pusat Operasi Intelijen (Kapusopsin) Kejagung tahun 1999, hingga Staf Ahli Jaksa Agung pada tahun 2000.
Dia pensiun sebagai Deputi Menko Polhukkam Bidang Hukum dan HAM, dimana sebelumnya terlibat dalam Anggota Steering Committee RUU Pembentukan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Usai pensiun dari kejaksaan, Chairuman pun terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar dan sampai terpilih menjadi anggota DPR RI dari Dapil Sumut periode 2009-2014.
Saat itu, pria kelahiran Gunungtua ini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI dan bahkan ditunjuk sebagai Ketua Panja Mafia Pemilu pada Juli 2011.
Setahun kemudian, atau tepatnya Januari 2012 Chairuman ditarik dari jabatannya sebagai Ketua Komisi II DPR dan digantikan oleh Agun Gunanjar Sudarsa.
Pergantian pria kelahiran 10 Oktober 1947 ini karena ia dipromosikan menjadi deputi untuk industri pembangunan di partai yang mengusungnya yakni Golkar.
Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi calon gubernur Sumatera Utara sebanyak dua kali dan mengikuti proses Pilgub Sumatera Utara sebanyak tiga kali. Pemilihan pertamanya pada tahun 2002 di saat sistem pemilihannya melalui DPRD.
Ternyata, Chairuman juga sempat menulis sebuah buku yang berjudul 'Merajut Kolektivitas Melalui Penegakan Supremasi Hukum'. Dalam buku tersebut ia mengatakan: 'Kalau takut, tak usah jadi Jaksa'.
Berikut beberapa jabatan Chairman semasa hidup:
Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis Riau (1991)
Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Maluku, Tahun 1993
Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi Jawa Barat, Tahun 1994
Asisten Tindak Pidana Umum Kejati Sumatera Selatan, Tahun 1995
Wakajati Sulawesi Utara, Tahun 1996
Inspektur Padang Bidang Pengawasan Kejagung, Tahun 1998
Kepala Pusat Operasi Intelejen (Kapusopsin) Kejagung, Tahun 1999
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Pidsus Kejagung, Tahun 2000
Direktur Upaya Hukum dan Eksekusi Tindak Pidsus, Tahun 2000
Staf Ahli Jaksa Agung, Tahun 2000
Anggota Steering Committee RUU Pembentukan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
Sekretaris Jaksa Agung Muda Pidana Umum
Deputi Menko Polhukkam Bidang Hukum dan HAM
Anggota Fraksi Partai Golkar
Anggota Komisi III DPR RI
Ketua Komisi II DPR RI
Anggota Komisi VI DPR RI
Komisaris PT INALUM (Persero).