Golkar butuh figur yang bersih, Airlangga dinilai cocok jadi ketum
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menilai Airlangga Hartarto merupakan kandidat kuat calon ketua umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto yang telah ditahan karena kasus korupsi e-KTP. Hal ini karena Airlangga disebut tidak memiliki masalah dengan hukum.
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menilai Airlangga Hartarto merupakan kandidat kuat calon ketua umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto yang telah ditahan karena kasus korupsi e-KTP. Hal ini karena Airlangga disebut tidak memiliki masalah dengan hukum.
"Saya kira dia calon kuat karena Pak Airlangga orangnya tidak ada masalah karena dalam waktu menjelang pemilu. Saya kira partai Golkar butuh figur yang bersih yang punya kemampuan, pengalaman," kata Mahyudin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).
Airlangga tengah gencar mencari dukungan baik ke Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla hingga jajaran di internal Golkar. Mahyudin menganggap langkah Airlangga sah-sah saja dilakukan.
"Saya kira sah-sah saja. Mau jadi ketua umum. Sekarang beliau mendapat dukungan dari DPD-DPD 1 seluruh Indonesia. Sudah 31 DPD yang sudah ketemu beliau," ujarnya.
Dewan Pakar tidak memberikan kriteria khusus bagi calon ketua umum Partai Golkar yang baru. Menurutnya, yang terpenting calon ketum baru Golkar harus memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan kinerja yang baik.
"Enggak ada kriteria-kriteria. Kriteria ya PDLT. Prestasi, dedikasi, loyalitas dan tata kerja, itu kriteria paling utama. Saya kira selama memenuhi itu silakan saja," tukasnya.
Baca juga:
Mahyudin: Jangan kacang lupa kulit, ingat jasa Novanto buat Golkar
Azis Syamsuddin ingatkan Munaslub harus sesuai AD/ART Partai Golkar
Dedi Mulyadi tegaskan publik inginkan perubahan di Partai Golkar
Peta dukungan politik Airlangga sebagai calon Ketum Golkar
Agung Laksono yakin Golkar dipimpin Airlangga menang 60% di Pilkada 2018
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.