Golkar: Dewan Pakar Fungsinya Cuma Beri Saran, Bukan Evaluasi Hasil Munas
DPP Golkar menolak wacana evaluasi hasil Munas yang menyatakan akan mengusung Airlangga sebagai Capres 2024
Dewan Pakar mendesak agar Golkar segera tentukan dukungan di Pemilu 2024
Golkar: Dewan Pakar Fungsinya Cuma Beri Saran, Bukan Evaluasi Hasil Munas
Golkar Tetap Jalankan Hasil Munas
Dewan Pakar Golkar melakukan evaluasi terhadap hasil Munas yang mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. DPP Partai Golkar menegaskan, Dewan Pakar tidak punya kewenangan untuk melakukan evaluasi keputusan pengurus pusat, termasuk soal pilpres. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, sampai hari ini pengurus pusat masih menjalankan hasil Munas tersebut. Tidak melenceng dari ketetapan yang ada.
- Ini Hasil Evaluasi Pengoperasian Kereta Cepat 'Woosh' Sebulan Terakhir
- TNI AD Lakukan Evaluasi Usai Kasus Paspampres Culik-Bunuh Warga hingga Perwira Lawan Arah di MBZ
- Kata Airlangga soal Isu Mau Dilengserkan Usai Dewan Pakar Golkar Evaluasi Pencapresan
- Dewan Pakar Golkar Rapat Malam Ini, Evaluasi Hasil Munas
"Ya kewenangan untuk mengevaluasi keputusan DPP sih enggak ada ya. Apalagi kan DPP selama ini kan menjalankan keputusan Munas, Rapimnas, dan Rakernas,"
Tegas Doli ketika dihubungi, Minggu (9/7).
Apa Tugas Dewan Pakar?
Dewan Pakar hanya bisa memberikan saran dan masukan. Biasanya, keputusan yang dikeluarkan Dewan Pakar berkaitan dengan pemerintahan. Maka, kata Doli, tidak ada kewenangan Dewan Pakar untuk evaluasi hasil Munas. Forum yang setara berhak mengevaluasi keputusan Munas soal pilpres.
"Nah, yang berhak mengevalusi itu ya forum setingkat yang sama. Dewan atau Dewan Pakar itu tidak punya kewenangan untuk melakukan evaluasi kebijakan itu. Kalau memberikan saran dan masukan ya boleh-boleh saja,"
Ahmad Doli Kurnia
Merdeka.com
Doli menyebut, Dewan Pakar sudah memberikan saran dan masukan dalam forum resmi bernama Rakernas. Keputusan dalam Rakernas terakhir sudah menimbang masukan Dewan Pakar. Dia menegaskan, soal arah politik terkait Pilpres 2024 diserahkan sepenuhnya kepada Airlangga. "Jadi kalau berkaitan dengan Pilpres kan sudah diberikan kemarin, kekuatan bahwa seluruh yang berkaitan soal keputusan akhir, tentang momentum, strategi, dan keputusan akhir terkait dengan pilpres kan diserahkan mandatnya kepada ketua umum," jelas Doli.
"Dan waktu itu juga secara eksplisit disampaikan ke ketua dewan pakar dalam rapat kerja nasional itu. Terus apa yang mau dievaluasi?" kata Doli heran.
Kritik dari Dewan Pakar Golkar
Hembuskan Munaslub
Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, terbuka peluang menggelar Munaslub atau Munas luar biasa untuk mengubah keputusan Munas terkait Airlangga sebagai calon presiden. Sebab sampai hari ini tidak ada kejelasan terkait sikap dan arah politik Golkar untuk Pilpres 2024. "Apabila keputusan Munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus munaslub kan, karena harus mengubah keputusannya," jelas Ridwan ketika dihubungi, Minggu (9/7). Munaslub untuk mengubah keputusan Airlangga menjadi calon presiden terbuka. Maka terbuka juga Golkar mendukung nama lain menjadi Capres.
"Jadi munaslub dalam rangka mengubah keputusan bahwa Airlangga bukan calon presiden, bisa calon lain kan, apakah yang lainnya saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga,"
RIDWAN HISJAM
Merdeka.com