Golkar Gabung Prabowo, JK: Kondisi Politik Sulit, Itu Kenyataan yang Ada
JK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Namun kondisi politik mengharuskan partai Golkar untuk saling kerja sama.
Golkar Gabung Prabowo, JK: Kondisi Politik Sulit, Itu Kenyataan yang Ada
JK menambahkan bahwa meski hasil musyawarah nasional (munas) Partai Golkar menetapkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden, namun kondisi politik mengharuskan mereka untuk saling kerja sama.
"Kondisi politik yang ada kan sulit, harus kerja sama. Ya kalau sulit kan orang Golkarnya juga itu melihat kenyataan yang ada,"
tambah JK.
Merdeka.com
JK mengungkapkan bahwa Airlangga pernah berkonsultasi kepada dirinya pada pekan lalu. Namun, JK tak spesifik menyebut jika pertemuan tersebut digunakan Airlangga untuk konsultasi soal bergabungnya Golkar ke Gerindra dan PKB. "Kita berapa minggu lalu makan malam. Kemudian mendiskusikan masa depan Golkar. Saya tidak bicara personal karena saya bekas Ketua Golkar, otomatis tetap concern tentang bagaimana Golkar ke depan," tambah JK.Sebelumnya, Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Jauh sebelum Golkar dan PAN, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memberikan dukungan terhadap Prabowo.
Prabowo mengaku terharu dengan keputusan tiga partai itu. Menurut Prabowo, mandat tersebut merupakan sebuah kehormatan. Dia berjanji tidak akan mengecewakan dukungan ketiga partai. “Saya merasa sangat terharu, sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai besar dan partai bersejarah ini,” kata Prabowo di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta, Minggu (13/8).
Prabowo meyakini, berkumpulnya ketiga partai dengan Gerindra menjadi pembuktian rekam jejak Indonesia di masa depan dalam menyambut Indonesia emas.
“Kita ingin memperbaiki kehidupan rakyat kita, kita tidak mau menyerahkan nasib bangsa kepada pihak yang kita tidak yakin cintanya terhadap bangsa ini,” kata Prabowo.