Golkar Yakin Demokrat akan Beri Kontribusi jika Gabung Koalisi Jokowi
Ace yakin dukungan dari Demokrat murni untuk kepentingan bangsa.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyambut baik jika Demokrat mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Dia yakin dukungan Demokrat akan memberikan kontribusi bagi Indonesia.
"Semakin banyak dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf tentu semakin baik. Ini mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong dalam membangun bangsa ini," kata Ace pada wartawan, Rabu (14/8).
-
Bagaimana Koalisi dibentuk dalam sistem multipartai di Indonesia? Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif. Sehingga, apa itu koalisi adalah gabungan antara beberapa partai peserta pemilu legislatif untuk mencapai tujuan tertentu.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
Ace yakin dukungan dari Demokrat murni untuk kepentingan bangsa. "Kami yakin dukungan Partai Demokrat ini semata-mata sebagai tanggungjawab bersama untuk bersama-sama memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa ini," ungkapnya.
Dia juga yakin bergabungnya Demokrat tidak merusak pembagian jatah kursi posisi strategis. Semua itu, akan dibicarakan dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.
Soal bagaimana peran dan posisi dalam pemerintahan dari partai-partai yang tidak bersama dalam berjuang memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf tentu akan dibicarakan dalam koalisi
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meluruskan ucapan Ferdinand Hutahaean terkait partainya yang sudah resmi mendukung pemerintahan Jokowi. Kata Syarief, ucapan itu atas dasar pendapat pribadi. Keputusan soal arah dukungan Demokrat baru akan diputuskan dalam rapat Majelis Tinggi.
"Enggak, rapat-rapat kecil itu tidak menggambarkan keputusan partai. Keputusan partai kalau resmi itu melalui majelis tinggi. Gitu loh. Dan nanti akan disampaikan secara resmi. Bahwa ada kader-kader yang berpendapat sudah ke pemerintah dan sebagainya itu kan masih belum diputuskan secara resmi," kata Syarief pada merdeka.com, Senin (12/8).
Meski begitu, Syarief tidak membantah bahwa saat ini mayoritas kader Partai Demokrat memang menginginkan partai berlambang mercy itu mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, Demokrat tidak bisa serta merta langsung mendukung Jokowi walaupun mayoritas kadernya ingin mengarah ke sana.
Semua itu harus ditentukan oleh chemistry yang terbangun antara Demokrat, Jokowi dan partai koalisinya.
"Memang mayoritas memang ya sih ingin ya bergabung, dengan catatan ya kalau memang chemistry dan kebersamaan ya bisa dibangun," ungkapnya.
(mdk/ded)