Gus Choi Ibaratkan PBNU Orang Tua PKB
Sebagai orang tua, PBNU disebutnya yang mengetahui secara persis permasalahan tersebut.
Effendy Choirie alias Gus Choi mengibaratkan perseteruan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) seperti anak dan orang tua.
Hal ini disampaikan olehnya usai memenuhi panggilan PBNU terkait kekisruhan tersebut di Kantor PBNU, Jakarta.
"Sebetulnya sudah bisa disimpulkan. Ini kan bisa diibaratkan anak dan orang tua. NU ini orang tua dan PKB anak. Jadi anak itu harus beradap sama orang tua, harus sopan, harus menjunjung tinggi orang, harus baik. Kira-kira gitu," kata Gus Choi di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8).
Namun, terkait dengan apa yang terjadi saat ini. Sebagai orang tua, PBNU disebutnya yang mengetahui secara persis permasalahan tersebut.
"Tapi silahkan PBNU yang menilai, PBNU yang mengetahui persis, mengapa ini harus terjadi. Itu yang merasakan orang tua. PBNU sebagai orang tua," ujarnya.
Seteru PKB dan PBNU
Diketahui, terkait dengan perseteruan PKB dengan PBNU. Sudah ada dua orang yang memenuhi panggilan tim khusus bentukan PBNU, yakni eks Sekjen PKB Lukman Edy dan mantan Ketua Fraksi PKB Effendy Choirie alias Gus Choi.
Sebelumnya, Effendy Choirie alias Gus Choi mengaku bakal hadir memenuhi panggilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Panggilan itu rencananya bakal dilakukan pada pukul 12.30 Wib.
Diketahui, pemanggilan terhadap Gus Choi terkait kekisruhan atau perseteruan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan PBNU.
"Saya sebagai kader NU, harus menghormati undangan PBNU, yang tandatangan Waketum dan Wakil Sekjen PBNU, tembusan Rois AAM dan Ketum PBNU bukan undangan orang perorang PBNU. Tapi institusi PBNU, karena itu saya harus hadir menghormati dan takdzim kepada PBNU," kata Gus Choi saat dihubungi, Rabu (7/8).
Gus Choi mengaku, bakal menjawab semua pertanyaan yang akan ditanyakan kepada dirinya pada siang hari nanti.
"Apalagi kader NU yang pernah jadi Ketua Fraksi PKB, partai yang didirikan NU dan pernah jadi Ketua Muktamar Luar Biasa PKB," ujarnya.
"Insya Allah saya akan menjawab semua pertanyaan dari PBNU yang saya alami dan saya ketahui. Selanjutnya sepenuhnya menjadi hak PBNU," pungkasnya.