Gus Choi: PKB Tidak Ada Tanpa NU dan Gus Dur
Gus Choi secara singkat sempat menyinggung atau mengungkit sejarah berdirinya partai yang kini dipimpin Muhaimin Iskandar.
Effendy Choirie alias Gus Choi memenuhi panggilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pemanggilan ini terkait dengan perseteruan antara PBNU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dalam kesempatan itu, Gus Choi secara singkat sempat menyinggung atau mengungkit sejarah berdirinya partai yang kini dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
- Gus Choi Ibaratkan PBNU Orang Tua PKB
- FOTO: Penuhi Panggilan PBNU, Gus Choi Blak-blakan PKB Tidak Ada Tanpa Gus Dur
- Gus Choi Siap Penuhi Panggilan PBNU Siang Ini: Akan Jawab Semua Pertanyaan yang Saya Ketahui
- Pansus PBNU Panggil Gus Choi Besok, Dalami Awal Mula Cak Imin âKuasaiâ PKB Usai Kalahkan Gus Dur
"Saya katakan PKB tidak ada tanpa NU, PKB tidak ada tanpa Gus Dur. Jadi kesimpulannya, PKB tidak akan pernah ada tanpa Gus Dur dan NU atau PBNU, konkretnya begitu," kata Gus Choi dalam konferensi pers di Kantor DPP PBNU, Jakarta, Rabu (7/8).
Menurutnya, tidak ada partai yang kuat dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) jika tidak ada support atau dukungan oleh PBNU. Hal itu ia yakini tidak akan ada.
"Karena faktanya ada partai di luar PKB yang berdiri dari lingkungan NU itu menjadi partai gurem dulu ada namanya PKM, dulu ada namanya PNU, Partai Nahdlatul Ulama," ujarnya.
"Terakhir ada Partai Kebangkitan Nasional ini, tidak di backup tidak didirikan PBNU, tapi didirikan oleh hanya orang-orang NU, maka mereka tidak ada yang bisa memenuhi syarat," sambungnya.
PKB Besar Karena PBNU
Mantan Ketua Fraksi PKB ini menegaskan, partai yang pernah menjadi kendaraannya untuk berpolitik itu bisa menjadi besar seperti saat ini karena adanya PBNU dan Gus Dur.
"Nah PKB bisa menjadi besar seperti ini, itu ada, besar, itu krn PBNU dan Gus Dur. Apa kita bisa menyatakan tanpa NU, tanpa Gus Dur PKB ada?" ucapnya.
"Pertama, ketika Gus Dur jadi Ketua Umum PBNU, memberikan atas desakan warga NU politikus NU, aktivis NU, NU harus memiliki partai sendiri, NU-nya tetap sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Jadi yang kita kenal kita sebut sebagai NU, jadi itu artinya tidak menjadi partai politik," sambung Gus Choi.
Akan tetapi, NU disebutnya boleh mendirikan partai politik atas dasar perkembangan masyarakat setelah zaman atau era Presiden ke-2 RI Soeharto menjadi turun.
"Pak Harto turun reformasi terbuka, demokrasi terbuka maka kemudian NU menyambut aspirasi masyarakat, dengan mengeluarkan namanya surat tugas kepada sejumlah pengurus NU untuk mendesain, untuk membuat rumusan-rumusan, untuk membuat pokok-pokok pikiran, untuk membuat apa namanya partai ini ke depan yang dibedakan oleh NU," ungkapnya.
"Maka surat tugas itu diketuai Pak Ma'ruf Amin, lima org, kemudian dibantu oleh sembilan orang tim asistensi, diketuai oleh Arifin Junaedi, disitulah kemudian membuat satu," pungkasnya.
- Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding
- Pentingnya Memeriksa Sistem Listrik Motor untuk Menghindari Masalah
- Cara Bertemu Rasulullah dalam Mimpi, Lakukan Amalan Ini
- Ilmuwan Temukan 'Anjing' Misterius di Bawah Laut Purba dan Gunung Terbesar Planet Mars
- Cara Mencegah Karat pada Kendaraan agar Tetap Terawat
Berita Terpopuler
-
PP Muhammadiyah Temui Jokowi, Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan
merdeka.com 17 Sep 2024 -
VIDEO: Kata-Kata Spontan Prabowo Terkejut Ibu Iriana Nimbrung Ikut Foto Bareng di IKN
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
merdeka.com 17 Sep 2024