Said Sebut Gus Hans Akan Mundur dari Golkar Usai Jadi Cawagub Jatim
Usai resmi menjadi cawagub dari PDIP, Gus Hans akan segera memundurkan diri dari partai tempat ia selama ini bernaung, yakni Partai Golkar.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mendaftarkan pasangan Tri Rismaharini-KH KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur. Usai resmi menjadi cawagub dari PDIP, Gus Hans akan segera memundurkan diri dari partai tempat ia selama ini bernaung, yakni Partai Golkar. Hal itu dibeberkan Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah.
"Bu Risma mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Sosial Kepada Presiden Joko Widodo. Dan beliau sudah menegaskan itu di berbagai media. Demikian juga Gus Hans, beliau juga mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Partai Golkar," kata Said Abdullah, melalui keterangan resminya, Sabtu (31/8).
Said menyebut Gus Han merepresentasikan anak muda, santri tulen, intelektual. Gus Hans merupakan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang. Ia juga merupakan Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang. Gus Hans juga menjabat sebagai Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).
Sehingga dari ketiga pasangan cagub dan cawagub Jatim, Said menyebut pasangan Risma Gus Han yang paling lengkap mengakomodasi kekuatan kultural di Jawa Timur.
"PDI Perjuangan sadar bahwa Jawa Timur adalah basis nahdliyin atau santri tradisional, dan kaum nasionalis," ucap Said.
Siap Bantu Program Prabowo
Said menyebut, jika terpilih keduanya akan dapat berkolaborasi apik dengan pemerintahan pusat. Terutama dalam menjalankan program Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Bu Risma dan Gus Han akan membantu program program Pak Prabowo sebagai presiden terpilih jika diberikan amanah sebagai Gubernur Jawa Timur," jelasnya.
Said memberikan garansi kepada masyarakat Jatim bahwa Risma dan Gus Hans merupakan figur yang bersih. Sehingga ia berjanji sumber daya yang ada di Jatim termasuk APBD akan dimanfaatkan seutuhnya untuk kepentingan masyarakat Jatim.
"Sebab kalau pemimpinnya bersih, maka program program pemerintah nasional maupun Jawa Timur akan lebih maksimal diterima manfaatnya oleh rakyat lebih maksimal," ujar Said.
Said pernah menyinggung mengenai keresahannya melihat Pemprov Jatim sempat digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada pemerintahan lalu karena ada indikasi korupsi dan penyimpangan lainnya di internal Pemprov.
Untuk itu dengan kehadiran Risma-Gus Hans, Said menyebut akan ada pembersihan di lingkup Pemprov Sumbar dari penyalahgunaan wewenang.
"Sedih, kalau Jawa Timur sebagai basis santri, tetapi pemerintahannya di obok obok KPK. Di tangan Bu Risma, Jawa Timur harus bersih, amanah, dan sejahtera," kata Said menambahkan.
Diketahui sudah ada tiga pasangan cagub-cawagub Jatim di Pilkada 2024 ini. Selain Risma dan Gus Hans yang diusung PDIP, ada pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa- Emil Dardak yang diusung Koalisi Indonesia Maju plus. Kemudian pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim yang diusulkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Banyak publik dan pengamat menilai Pilkada Jatim sangat menarik karena ketiga calon gubernurnya adalah perempuan.
Reporter: Febrian Fachri