Hadar Nasir: Profesionalitas dan Komunikasi Menjadi Titik Lemah KPU
"Padahal hasil (pemilu) benar, enggak ada suara tertukar dan sebagainya, tapi karena enggak percaya sama KPU sehingga orang akan pertanyakan itu," kata Hadar.
Mantan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan profesionalitas dan komunikasi menjadi titik lemah KPU saat ini. Sehingga, hal itu yang menyebabkan muncul ketidakpercayaan masyarakat terhadap KPU.
Bukan hanya itu saja, hal tersebut juga nantinya bisa akan berimbas ke hasil Pemilu 2019 nanti. Meskipun pada nantinya KPU mengaku telah melakukan penyelenggaraan pemilu secara benar, namun akan tetap ada ketidakpercayaan masyarakat dari proses dan hasil pemilu itu.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
"Padahal hasil (pemilu) benar, enggak ada suara tertukar dan sebagainya, tapi karena enggak percaya sama KPU sehingga orang akan pertanyakan itu," kata Hadar di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
Hadar pun bercerita ketika dirinya pernah menjabat sebagai komisioner KPU. Saat itu, ia bersama dengan komisioner lainnya telah bekerja dan menyelenggarakan pemilu secara bener.
"Tetap saja ada masyarakat yang tak percaya dengan apa yang telah dilakukan KPU. Karena, jika besar rasa ketidakpercayaan, masyarakat masih akan mengingatnya hingga pemimpin terpilih sudah resmi dilantik," ujarnya.
Hadar pun mengingatkan KPU aja bisa sebagai lembaga yang memiliki kemandirian dan independensi yang seharusnya bisa menjadi prinsip saat mengambil suatu keputusan.
"Kebijakan yang diambil dengan dalih hasil keputusan bersama menunjukkan penyelenggara pemilu gampang diatur oleh setiap pasangan calon," ucapnya.
Oleh karena itu, Haidar mengingatkan KPU saat ini untuk bisa berhati-hati bila ada suatu gagasan atau ide baru. Ia mewanti-wanti agar gagasan baru itu disesuaikan dengan aturan-aturan yang menjadi landasan kerja KPU selama ini dan jangan sampai gagasan baru ini tak konsisten sehingga malah akan merugikan KPU nantinya.
"Tunjukkan yang anda (KPU) yakini itu sesuai asas-asas yang anda pegang, sosialisaiskan, kalau ada masukan silakan koreksi, tetapkan aturannya dan laksanakan," jelasnya.
"Jadi firm saja, taruh dalam aturan, mereka (paslon) patuh, enggak ada yang melawan KPU," sambungnya.
Baca juga:
Mendagri: Orang yang Mendelegitimasi KPU Adalah Penjahat Politik
KPU Jateng Jamin Gudang Penyimpanan Kotak Suara Pemilu 2019 Aman dari Gangguan Hama
Soal Bocoran Debat, Komisi II DPR Nilai KPU Masih Bekerja Sesuai UU Pemilu
Jawab Ancaman Moeldoko, Kubu Prabowo Bilang 'Akses Kami Terbatas'
Putus Laporan OSO Besok, Bawaslu Diingatkan Pakai Putusan MK Sebagai Rujukan
Ma'ruf Amin: KPU Tidak Mungkin Berpihak