Hanura: Masyarakat Jenuh Dengan Retorika
Menurutnya, kinerja pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno justru yang belum terlihat sampai saat ini.
Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan, pasangan capres-cawapres yang diusung, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sudah menjalankan kampanye sesuai program. Dia menilai saat ini masyarakat juga sudah mengetahui kinerja dan prestasi Jokowi sebagai pemimpin bangsa.
Pernyataan ini menanggapi komentar Rizal Ramli yang menilai kampanye Pilpres 2019 belum fokus pada program atau visi-misi. Menurutnya, kampanye kini lebih tertuju pada dagelan saja.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
"Sosialisasi program kerja sudah berjalan tapi bagi masyarakat untuk program kerja paslon nomor 01 bukan lagi dibaca bahkan sudah dirasakan dan tentunya tidak perlu diragukan lagi," kata Inas pada merdeka.com, Rabu (14/11).
Menurutnya, kinerja pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno justru yang belum terlihat sampai saat ini.
"Tapi bagi paslon nomor urut 02 tentunya menjadi tanda tanya besar! Karena masyarakat malas membacanya karena sama sekali tidak punya track record yang bagus," ungkapnya.
Inas melanjutkan, masyarakat lebih suka suasana kampanye yang lebih kepada pelemparan isu dari para capres dan cawapres. Sebab, masyarakat sudah bosan dengan retorika para pasangan capres-cawapres.
"Karena timpangnya performance paslon 01 yang masih jauh di atas paslon 02 maka masyarakat lebih menyukai pertunjukan seperti yang berlangsung sekarang ini," ujarnya.
"Apalagi di sosial media, masyarakat jenuh dengan retorika dan lebih ingin melihat atau mendengar kepiawaian masing-masing paslon dalam melempar isu," tambah Inas.
Anggota Komisi VII DPR ini tidak memungkiri bahwa sistem kampanye seperti sekarang bisa memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Namun, negara yang memiliki sistem Undang-Undang (UU) ketat pun tidak bisa membuat suasana Pemilu lebih bermartabat.
"Amerika negara yang sangat teratur dalam sistem UU dan hukumnya, ternyata tidak mampu menghadirkan kontestasi yang bermartabat, karena jelas sekali kemenangan trump diperoleh melalui opini yang sesat melalui sosmed," tandasnya.
Baca juga:
PPP Soal Soetrisno Bachir Harap Ma'ruf Amin Jadi Wapres: Kemenangan Semakin Dekat!
Survei LSI Denny JA: Pemilih yang Dengarkan Ulama Lebih Banyak Dukung Jokowi
Ketua DPP PAN: Justru Mas Tris yang Menyarankan Enggak Dukung Jokowi
Moeldoko Sebut Sontoloyo dan Genderuwo Bentuk Serangan Balik Jokowi
Hasto Nilai Sikap Demokrat Secara Tak Langsung Dukung Jokowi-Ma'ruf
Ogah Minta Maaf, Ma'ruf Amin Sebut Ucapan Budek dan Buta Dipolitisasi