Hasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
KPU memutus hasil perolehan suara pemilu pada Kamis (21/3) pukul 22.09 WIB.
- Hasto PDIP Meradang saat HP dan Tas Disita KPK: Saya Keberatan!
- Hasto PDIP Siap Penuhi Panggilan KPK Pekan Depan: Kalau Saya Tidak Datang Kualat
- Hasto PDIP Tuding Ada Kekuatan Besar di Balik Sirekap, PAN: Kalau Memang Ada Dibuka Saja!
- Hasto soal Kesiapan PDIP Jadi Oposisi: Tunggu Hasil Penghitungan KPU
Hasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menduga masih banyak perubahan suara terjadi pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutus perolehan rekapitulasi suara pemilu 2024.
Perubahan tersebut kata dia masih berlangsung hingga siang tadi.
Diketahui, KPU memutus hasil perolehan suara pemilu pada Kamis (21/3) pukul 22.09 WIB.
"Saya mengecek, tadi malam saya tungguin langsung dari jam 23.00 tadi malam, sampai tadi siang sekitar jam 12.30 itu setidaknya masih ada perubahan dilebih dari 753 kali peribahan padahal dinyatakan sudah rekapitulasi selesai," ungkap Hasto saat konferensi pers di media center Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU. Ia menyebut lebih dari 243.000 TPS telah terjadi penggelembungan suara.
"KPU mengatakan Sierekap ini hanya alat bantu, tetapi di dalam praktek dan juga sesuai dengan peraturan KPU sendiri, Sierekap bukan sekedar alat bantu. Di dalam praktek ketika terjadi persoalan selisih antara C1 yang disampaikan oleh saksi-saksi, dengan hasil perhitungan, itu rujukannya adalah Sierekap," pungkas dia.
"Kalau kita lihat selisih antara suara sah 01, 02, dan 03 yang seharusnya sama dengan suara sah, itu ternyata mencapai 23,44 juta suara dan ini terjadi penggelembungan suara," sambung Hasto seraya menandaskan.
Sebagaimana diketahui, KPU telah memutuskan perolehan. Hasilnya, untuk suara Pilpres pasangan Anies-Imin mendapatkan suara sebanyak 40.971.906.
Lalu pasangan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 96.214.691. Sementara pasangan Ganjar-Mahfud menempati posisi terakhir 27.040.878 suara.
Sementara untuk perolehan suara di Pileg partai PDI Perjuangan menempati suara tertinggi secara nasional. Mereka berhasil mendapatkan suara sebanyak 25.326.945.
Setelahnya dilanjutkan dengan
Partai Golkar yang mampu meraup suara nasional 23.063.185. lalu di posisi ketiga terdapat partai Gerindra sebanyak 19.957.635 suara.
Dilanjutkan dengan PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN. Delapan partai tersebut yang diduga kuat lolos ke kursi Senayan.