Hasto PDIP Tuding Ada Kekuatan Besar di Balik Sirekap, PAN: Kalau Memang Ada Dibuka Saja!
Hasto mengungkapkan, langkah untuk mengganggu sistem penghitungan suara itu tak hanya terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
Hasto mengungkapkan, langkah untuk mengganggu sistem penghitungan suara itu tak hanya terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
Hasto PDIP Tuding Ada Kekuatan Besar di Balik Sirekap, PAN: Kalau Memang Ada Dibuka Saja!
Anggota Komisi II DPR RI, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus ingin agar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membuka data yang dimilikinya terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal ini menjawab saat ditanyakan terkait tudingan Hasto soal adanya kekuatan besar dibalik Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk intercept suara PDIP dan Ganjar Pranowo.
"Kalau memang ada silakan saja dibuka, kan kita tranparansi akuntabilitas di dalam penghitungan itu kan berjenjang," kata Guspardi di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (13/3).
"Kalau ada hal-hal yang dicurigai, yang dikhawatirkan dan diduga melakukan terjadinya mark up atau sebaliknya itu buka aja selebar-lebarnya, sehingga tidak menimbulkan fitnah," kata Guspardi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan sejumlah pakar Information Technology (IT) serta mendapatkan sejumlah bukti terkait adanya kekuatan besar yang menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Selain itu, juga dalam melakukan intervensi terhadap hasil quick count atau hitung cepat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami bertemu dengan pakar IT, tidak hanya terkait dengan KPU, (tapi) ada kekuatan besar di belakang KPU yang kemudian menggunakan Sirekap untuk merancang suatu desain melalui quick count yang diintersep," kata Hasto di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (9/3).
Hasto mengungkapkan, langkah untuk mengganggu sistem penghitungan suara itu tak hanya terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Tapi juga dilakukan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) yakni dari hasil penghitungan suara yang terjadi pada Partai Gerindra.
"Exit poll itu pernah menunjukan bagaimana Gerindra setidak-tidaknya nomor 2 (perolehan suaranya). Lalu ada suatu upaya mengintersep quick count untuk legislatif, sehingga akhirnya Partai Gerindra (hasil suaranya) muncul (di peringkat) ketiga," ujarnya.