Hasto soal Jokowi Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng: Wis Ora Njawani
Hasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah kehilangan kultur yang seharusnya dipegang dan dijalankan sebagai orang Jawa.
Hasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
- Penjelasan Istana Alasan Jokowi Tak Salami Jenderal Sepuh Try Soetrisno saat HUT TNI
- Akhirnya Jokowi Buka Suara soal Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos Seleksi TNI, Begini Katanya
- Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar
- Hasto soal Jokowi dan Ganjar Temui Warga di Jateng: Kader PDIP Biasa, Tapi Prabowo Tak Bisa Blusukan
Hal itu dia sampaikan, menanggapi soal Jokowi yang secara terang-terangan mendukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah.
“Apalagi di Jawa, kalau kita lihat ungkapan rakyat yang saya temui di Jawa Tengah mengatakan Pak Jokowi wis ora njawani,” kata Hasto, saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (20/11).
Hasto mengatakan, Jokowi sudah tidak menunjukkan kebudayaan Jawa yang penuh dengan pekerti luhur dan menjadi pedoman dalam bermasyarakat.
Dia juga menilai, Jokowi telah menunjukkan sikap yang angkuh atau tinggi hati. Hasto menyebut, sikap Jokowi itu tak sesuai dengan salah satu falsafah Jawa yaitu ojo dumeh.
“Kesadaran terhadap nilai-nilai, kultur tentang ojo dumeh, tentang jangan melupakan paugeran, ojo nguntal negoro, ngono ya ngono ning ojo ngono jadi begitu banyak falsafah,” ujar dia.
Di sisi lain, Hasto mengaku tak khawatir dengan langkah politik Jokowi yang mendukung paslon yang bersebrangan dengan PDIP di Pilkada Jawa Tengah dan Jakarta.
Hasto mengklaim PDIP telah terbiasa berkontestasi melawan paslon yang didukung oleh koalisi gemuk dan pihak penguasa.
Dia meyakini, PDIP mampu menang melawan paslon yang didukung Jokowi dan parpol koalisi lainnya.
“Jadi strategi utama kami adalah menyatu dengan kekuatan rakyat itu sendiri, itu yang paling-paling penting saat ini. Dan tentu saja dengan menampilkan suatu calon yang terbaik,” imbuh dia.