HUT ke-48, PDIP Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan & Disiplin Protokol Kesehatan
Sungai, kata dia, tidak hanya membayangkan sebagai drainase, tetapi sebagai sebuah habitat, yang menyediakan habitat dan makanan yang sangat baik bagi banyak organisme di bumi.
PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya sungai melalui kegiatan 'Cinta Ciliwung Bersih' dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-48 pada 10 Januari 2021.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa kegiatan 'Cinta Ciliwung Bersih' ini sebagai kelanjutan program Merawat Bumi, dengan melakukan gerakan penghijauan secara serentak sekaligus gerakan membersihkan sungai.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
"Mengapa sungai? Bicara sungai maka sebenarnya berbicara soal peradaban manusia sebab sungai membawa air dan nutrisi ke area di seluruh bumi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1) seperti diberitakan Antara.
Sungai, kata dia, tidak hanya membayangkan sebagai drainase, tetapi sebagai sebuah habitat, yang menyediakan habitat dan makanan yang sangat baik bagi banyak organisme di bumi.
"Banyak tumbuhan, bebek, ikan, yang akhirnya dikonsumsi oleh manusia yang akhirnya mampu membangun peradaban," ucapnya.
Maka, ketika sungai tercemar, semua makhluk hidup yang terkaitnya, juga kehidupan sekitarnya, akan tercemar.
Dikatakan Hasto bahwa laporan dari berbagai lembaga resmi pemerintahan dan swadaya masyarakat, setiap tahun ratusan ribu anak Indonesia menjadi korban pencemaran sungai di Indonesia.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun lalu saja menyebut 98 persen sungai yang ada di Indonesia telah tercemar.
Kondisi parah terjadi di sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa adalah Sungai Citarum. Namun, sungai-sungai lainnya juga tercemar, seperti Sungai Kapuas, Sungai Brantas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Ciliwung, Cisadane, dan Sungai Siak.
"Kalau kita membiarkan ini, maka sama saja pembunuhan masa depan generasi kita. Sama saja kita membiarkan peradaban Indonesia segera mati justru karena kita tak memelihara sungai dengan baik dan benar," jelas Hasto.
PDI Perjuangan menyadari sepenuhnya bahwa politik bukan sebatas pertarungan politik di pemilu maupun pilkada. Namun, bagaimana mengelola kekuasaan yang membumi demi kesejahteraan rakyat dan Indonesia Raya.
Politik harus bisa mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, santun, dan penuh tanggung jawab, termasuk lingkungan hidupnya.
Untuk mewujudkannya, kata dia, partai politik tidak bisa bergerak sendiri, tetapi sebaliknya justru harus melibatkan peran serta rakyat itu sendiri. Maka, peran partai politik adalah juga mengorganisasi serta menggerakkan rakyat.
"Agar rakyat bergerak, harus dimulai dengan sebuah kesadaran bersama. Pada konteks inilah maka PDI Perjuangan takkan berhenti dan akan terus-menerus menyuarakan lewat Gerakan Merawat Bumi," tuturnya.
Gerakan merawat bumi lewat 'Cinta Ciliwung Bersih' yang akan dilaksanakan pada peringatan HUT partai ini juga takkan melupakan betapa pentingnya menjaga kedisiplinan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, kata Hasto, selalu mengingatkan seluruh rakyat Indonesia disiplin menjalankannya.
"Maka, seluruh kegiatan Cinta Ciliwung Bersih diwajibkan memenuhi seluruh ketentuan protokol kesehatan. Pencegahan Covid-19 menjadi tanggung jawab kita bersama. Begitu pesan Ibu Megawati," kata Hasto.
Baca juga:
Risma Jawab Tuduhan: Bukan Mensos Pun, Saya Selalu Perhatikan Tunawisma
Megawati Kesal Laut Bali Banyak Sampah, Langsung Tegur I Wayan Koster
Megawati Sedih Bicara Korupsi Benur: Biar Saja Dia Hidup di Laut, Seneng-Seneng
Megawati Singgung Sampah Jakarta: Apa Kita Tak Bisa Contoh Jepang?
Megawati Pusing Lihat Warga Sulit Disiplin Pakai Masker & Cuci Tangan
PSI Kritik Revisi UU Pemilu, PDIP Akui Memang Terasa Berat untuk Pendatang Baru