Ibas optimis SBY terpilih jadi ketum Demokrat secara aklamasi
Ibas menyebut pemilihan ketum dengan cara aklamasi akan diterima seluruh kader partai berlambang mercy tersebut.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono merasa optimis ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono akan terpilih kembali sebagai Ketua Umum Demokrat secara aklamasi di Kongres 2015. Keyakinan itu dirasakannya setelah melihat adanya desakan dari kader di daerah agar SBY maju lagi sebagai ketum.
"Dinamika menjelang Kongres Partai Demokrat (PD) mendatang akan diwarnai desakan kader di daerah agar SBY dipilih secara aklamasi sebagai Ketum," kata Ibas dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (20/12).
Dengan dinamika tersebut, Ibas menyebut pemilihan ketum dengan cara aklamasi akan diterima seluruh kader partai berlambang mercy tersebut. Menurut dia, kader Demokrat berpikir rasional dan menginginkan partainya memiliki masa depan yang cerah.
"Kader juga ingin Pak SBY mengayomi kita semua menuju Indonesia yang lebih aman, adil, demokratis, sejahtera dan dihormati dunia," ujarnya.
Ibas juga yakin bahwa figur SBY mampu mengembalikan kejayaan Partai Demokrat sehingga tidak ada yang menyangkal kalau SBY sebagai figur perekat dan pasti bisa diterima oleh seluruh kader Demokrat. Dia menjelaskan menjelaskan adanya aspirasi kader demokrat itu karena keberhasilan SBY baik sebagai kader utama PD maupun Presiden RI sudah dibuktikan secara baik selama 10 tahun menjalankan amanah rakyat.
"Sebagai presiden RI ke-6 beliau berhasil membangun melalui program-program pro-rakyat, pro-job, pro-business, pro-growth, pro-environment, pro-demokrasi, dan pro-international relations," kata Ibas.
Selain itu Ibas optimis partainya akan terus berada di jalur demokratis dalam memilih pemimpin karena sebagai partai yang relatif muda, PD sudah belajar dari sejumlah pengalaman.
Menurut dia, kader sadar dan tidak akan mengulangi kejadian kelam di masa lalu ketika Demokrat melepas demokrasi dalam memilih kepemimpinan yang berujung kepada ketidaksolidan bagi segelintir orang-orang tertentu.
"Karena itu, saat ini kami sepakat yang terbaik adalah mencari tokoh penentu, pengayom dan bisa membawa kejayaan kembali Demokrat ke depan dan tokoh tersebut adalah Pak SBY," katanya.
Dia yakin SBY dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan sekaligus memiliki sikap kenegarawan, sikap tengah yang bijak, akan membawa kembali Demokrat di jalur kemajuan dan masa-masa emas.
Baca juga:
Dari Anas sampai loyalis kritik SBY nyalon ketum Demokrat lagi
'Hanya SBY yang bisa tandingi Mega, Wiranto, Prabowo'
Pasek sebut dukungan bermaterai tak jaminan SBY ketum Demokrat
Ibas dinilai belum bisa gantikan SBY pimpin Demokrat
Pasek: Ada yang gosok-gosok SBY supaya nyalon ketum Demokrat
4 Orang ini berani lawan SBY di Demokrat
Loyalis Anas banyak digusur, Pasek harus kerja keras lawan SBY
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.