Idrus: Plt Ketum Golkar bisa dipegang Ketua Harian, Korbid, Bendum atau Sekjen
Idrus mengatakan bahwa pelaksana tugas bisa diberikan kepada orang yang mempunyai jabatan di organisasi partai Golkar.
Partai Golongan Karya akan menggelar rapat pleno terkait penunjukan pelaksana tugas Ketua Umum (Plt). Rapat rencananya dimulai pada pukul 13.30 WIB di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sudah tiba di lokasi. Dia mengatakan, bahwa partainya harus tetap solid dan bertahan. Sebab masih banyak program untuk persiapan Pemilu mendatang.
"Pleno DPP Partai Golkar agendanya adalah konsolidasi organisasi untuk memastikan bahwa partai golkar solid tetap survive, akan melakukan gerakan-gerakan konsolidasi organisasi untuk melakukan program-program persiapan menghadapi Pilkada yang ada sekaligus juga persiapan untuk menghadapi Pileg dan Pilpres yang akan datang," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (21/11).
Idrus melanjutkan, meskipun Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditimpa musibah, partainya memastikan bahwa Golkar tidak berhenti, tidak statis dan tidak diam. Justru hal tersebut semakin memotivasi partai Golkar untuk memacu kekuatan yang ada.
Lebih lanjut untuk penunjukan Plt, Idrus mengatakan bahwa pelaksana tugas bisa diberikan kepada orang yang mempunyai jabatan di organisasi partai Golkar. Antara lain Ketua Harian, Koordinator Bidang, Bendahara Umum, maupun Sekretaris Jenderal.
"Plt ketua umum sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga dan tata kerja utamanya itu mengatakan, bahwa ketua umum itu memberikan delegasi kewenangan kepada siapa saja utamanya kepada beberapa orang yang jabatan disebut disitu," ucap Idrus.
"Ada ketua harian, ada korbid, bendahara umum, ada Sekjen ini semua bisa diberikan pendelegasian wewenang. Sehingga ini ada. Tapi meskipun demikian tetap nanti akan disampaikan di dalam rapat pleno," sambungnya.
Baca juga:
5 Nama ini berpeluang kuat gantikan Setnov sebagai ketua DPR
Nurdin Halid sebut Setya Novanto segera ditarik dari jabatan Ketua DPR
Wasekjen Golkar desak munaslub secepatnya, tak perlu ada Plt ketum
Sosok Ketum Golkar & Ketua DPR diharapkan bukan orang dekat Setya Novanto
Nurdin Halid tak tertarik gantikan Setnov sebagai Ketum Golkar
Wasekjen sebut dalam AD/ART tak ada ketentuan tunjuk Plt Ketum Golkar
Setya Novanto ditahan, pimpinan DPR belum butuh Plt ketua DPR
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).