Indo Barometer: Jokowi kembali jadi Presiden jika Pilpres hari ini
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Jokowi masih menjadi primadona untuk memimpin Indonesia. Sehingga jika pesta demokrasi diselenggarakan pada hari ini, maka mantan Wali Kota Solo itu akan kembali mendapatkan kepercayaan.
Joko Widodo (Jokowi) akan kembali menjadi Presiden Indonesia jika Pemilihan Presiden diselenggarakan hari ini. Hasil tersebut ditunjukkan dalam survei tentang evaluasi publik dua setengah tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, kala politisi PDI Perjuangan itu diadu dengan Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Jokowi masih menjadi primadona untuk memimpin Indonesia. Sehingga jika pesta demokrasi diselenggarakan pada hari ini, maka mantan Wali Kota Solo itu akan kembali mendapatkan kepercayaan.
"Jika head to head Jokowi versus Prabowo, maka Jokowi 50,2 persen dan Prabowo 28,8 persen. Belum putuskan atau tidak menjawab atau rahasia sekitar 20 persen," katanya di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (22/3).
Dia mengungkapkan, ada lima barometer yang digunakan masyarakat untuk menentukan siapa Presiden mereka. Di mana hasil survei ini bukan merupakan jawaban pilihan, melainkan tanggapan langsung dari masyarakat tentang alasan memilih Presiden.
"Lima alasan tertinggi memilih capres; dekat dengan rakyat 22,4 persen; terbukti kerjanya 18,8 persen; berjiwa sosial dan baik 9,3 persen; membawa perubahan 9,3 persen; dan berani 6,2 persen," terangnya.
Qodari menambahkan, pihaknya juga sempat melakukan survei elektabilitas partai politik yang saat ini ada. Ternyata PDI Perjuangan yang menggagahi survei tersebut dengan perolehan 20,8 persen.
"Pilihan partai jika 15 partai (12 partai lama + 3 partai baru): PDI Perjuangan 20,8 persen; Golkar 15,3 persen; Gerindra 11,3 persen; dan Demokrat 7,3 persen," tutupnya.
Survei dilaksanakan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang. Di mana margin of error sebesar plus minus 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia.
Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Dari perbandingan karakteristik demografis yang terpilih, tampak bahwa responden survei ini mirip dengan populasi secara keseluruhan. Di mana waktu pengumpulan data dari tanggal 04-14 Maret 2017.
Baca juga:
PDB sebut isu SARA tak berpengaruh di putaran pertama Pilgub DKI
Ahok tak ambil pusing hasil survei
Survei LSI kalahkan Ahok, Anies yakin menang jika tak ada kecurangan
LSI Denny JA: Anies bisa kalahkan Ahok karena dukungan pemilih Agus
Ini temuan menarik dari Survei Transformasi Digital UKM Global
Survei IDC: UKM global mulai melek transformasi digital
Politikus Belanda pembenci Islam unggul dalam survei pemilu
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.