Ini cara penentuan pemenang pilkada di 3 daerah dengan calon tunggal
Jika jumlah pemilih tidak setuju lebih banyak, pilkada akan digelar ulang pada Februari 2017.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, pemenang Pilkada serentak di tiga daerah pasangan calon (paslon) tunggal yakni Kabupaten Blitar, Tasikmalaya dan Timor Tengah Utara (TTU) akan ditentukan berdasarkan jumlah perbandingan antara pemilih setuju dan tidak setuju.
Menurut dia, tak ada batas tertentu yang harus dicapai untuk menetapkan pemenang dalam pilkada serentak ini selain jumlah suara setuju lebih banyak daripada yang memilih tidak setuju.
"Putusan MK sudah sangat jelas, tidak hanya memberi penafsiran pasal bahwa paslon tunggal itu bisa dilakukan pemilihan tapi juga sistem pemilihan itu sendiri. untuk menentukan pemenangnya juga sudah jelas sekali di putusan MK. Cara menentukan pemenangnya ya dibandingkan saja jumlah suara setuju dan tidak setujunya," kata Hadar di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (1/12).
"Kalau lebih banyak setuju maka dia akan dinyatakan sebagai pemenangnya," sambung dia.
Jika jumlah pemilih tidak setuju daripada pemilih setuju maka pilkada di tiga daerah itu dipastikan tidak ada pemenangnya dan akan ditunda ke jadwal berikutnya yakni pada Februari 2017.
"Kalau yang memilih setuju lebih sedikit daripada yang memilih tidak setuju maka pilkada tersebut tidak ada pemenang. Maka kalau begitu pilkadanya akan dilaksanakan kembali di jadwal pilkada berikutnya," tukas dia.
Dijelaskan Hadar, jika dari Pilkada serentak ini tiga daerah tersebut tidak ada pemenangnya maka daerah tersebut akan dipimpin oleh pelaksana tugas yang ditetapkan Menteri dalam negeri.
"Yang memimpin akan ditunjuk pejabat kepala daerah untuk sementara waktu," tutup dia.
Baca juga:
Kubu Suwandi akan sebar ribuan saksi, 1 orang diupah Rp 200 ribu
Logistik sudah sampai ke desa, KPU optimis Pilkada berjalan serentak
MK siap hadapi potensi gugatan pilkada serentak
Cawalkot Binjai terkaya Saleh Bangun punya harta Rp 66 miliar
Dana pilkada belum maksimal, KPU khawatir 13 daerah akan terhambat
Panwaslu Karawang belum usut bagi-bagi uang saat kampanye Saan-Iman
Calon yang diusung meninggal, PAN Lampung Timur alihkan dukungan
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.