Ini kata Desy Ratnasari soal pengetatan syarat caleg di Pemilu 2019
Pemerintah mewacanakan buat aturan caleg minimal satu tahun aktif di partai politik.
Wacana mengenai pembatasan kalangan artis untuk menjadi caleg menuai banyak kritik. Artis senior yang juga merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Desy Ratnasari pun turut menyesalkan adanya wacana tersebut.
"Jangan mendiskreditkan profesi tertentu saja seperti artis atau budayawan yang katanya hanya mengandalkan popularitas, tapi tidak menunjukkan kinerjanya," ujar Desy dalam pesan tertulisnya, Rabu (24/8).
Desy menegaskan, artis atau budayawan memiliki kesetaraan hak yang sama untuk menjadi anggota DPR. Menurutnya, profesi apapun mempunyai hak yang sama untuk maju menjadi wakil rakyat, dengan komepetensi terbaik yang dimiliki masing-masing individu tersebut.
Mengenai soal persyaratan, artis cantik yang populer di era '90-an itu meminta, jangan sampai hal-hal yang sifatnya administratif saja yang bisa diutak-atik panitia pendaftaran.
"Lamanya seseorang terjun di dunia parpol tidak bisa menjadi indikator keberhasilan atau kualitas anggota dewan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPR RI Rambe Kamarulzaman dengan tegas juga menolak masuknya ketentuan pembatasan caleg dari kalangan artis tersebut dalam UU Pemilu. Menurutnya, pasal-pasal dalam undang-undang hanya mengatur hal -hal terkait soal ketentuan umum.
Rambe berpendapat, mekanisme aturan soal perekrutan dari kalangan artis untuk mengikuti pemilu, sudah diatur sendiri oleh masing-masing partai politik. Sebab, setiap partai tentunya sudah memiliki kriterianya sendiri, dalam mengusung setiap kadernya untuk mengikuti pemilu.
"Itu kan sebenarnya hak partai. Karena fungsi partai itu melakukan penyaringan dan UUD menyatakan bahwa itu adalah kewenangan partai," ujar Rambe.
Pemerintah tengah menggodok draf Revisi UU Pemilu. Salah satu wacana yang berkembang, pengetatan syarat calon legislatif, yakni harus minimal satu tahun menjadi anggota partai politik. Aturan ini dinilai bisa meningkatkan kualitas caleg, tidak hanya mengandalkan popularitas saja.