Jaring bakal cagub DKI, Demokrat sambangi rumah Haji Lulung
Lulung merupakan salah satu calon yang telah mengembalikan berkas pencalonan ke Demokrat.
DPD Partai Demokrat DKI Jakarta hari ini mendatangi kediaman Abraham Lunggana di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Partai besutan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutus dua anggotanya untuk melakukan verifikasi dalam rangka penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.
"Hari ini kami melakukan verifikasi data fakta. Ini merupakan bagian dari verifikasi. Rangkaian dari proses penjaringan yang dilakukan partai demokrat," tutur Ketua Bidang Verifikasi, Lazarus Simon Ishak di kediaman Haji Lulung, Jakarta Barat, Kamis (28/4).
Kepada wartawan Lazarus menerangkan bahwa Kedatangan dirinya untuk memastikan data yang tertulis dalam formulir pendaftaran bakal calon yang akan diusung oleh partai. Bila ada yang belum dilengkapi, maka peserta harus segera melengkapi persyaratan yang kurang.
"Yang verifikasi yaitu sesuai atau tidaknya dengan berkas yang diberikan. Kalau sesuai ya sudah dan melengkapi persyaratan yang kurang. Fakta faktual ini penting karena kita ingin melihat secara real data yang masuk ke kami seperti beliau beralamat di mana," terang Lazarus.
Tak hanya mendatangi tempat tinggal Lulung, pihaknya juga akan memverifikasi soal almamater hingga pekerjaan beliau. Termasuk usaha atau keikutsertaan Lulung dalam organisasi atau kepemilikan perusahaan.
"Kami juga akan mencari data faktual lainnya seperti dulu sekolahnya di mana, kampusnya di mana. Andaikata beliau punya usaha lain, kita juga perlu tahu," sambung Lazarus.
Dari hasil verifikasi, Lazarus mengatakan berkas yang dimiliki hampir semuanya cocok. Namun Lulung masih harus menyerahkan hasil survei terkait elektabilitas dan tingkat popularitas.
"Relatif lengkap kecuali ada yang kurang yaitu survei di masyarakat yang belum," tambah Lazarus.
Hingga saat ini pihaknya telah mensurvei 9 dari 10 peserta yang mengembalikan formulir dan berkas. Sebelumnya ada 12 orang yang mendaftar dan mengambil formulir. Namun hanya 10 yang mengembalikan formulir.
"Mereka mendaftar sebagai bakal calon gubernur yang diusung partai demokrat. Memang ada yang mendaftar sebagai calon wakil gubernur, tapi itu hanya satu," tutup Lazarus.
Baca juga:
Yusril soal duet Hasnaeni: Saya bisa berpasangan dengan siapa saja
Temui Yusril, Hasnaeni 'wanita emas' siap berduet lawan Ahok
Sabda dan keyakinan Djarot, Pilgub DKI takkan ricuh
Djarot imbau warga DKI jangan terpecah jelang pilkada
Wanita Emas kunjungi kantor Yusril di Kasablanka
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.