Jawab Gibran, Timnas AMIN: Tak Semua Orang Punya ‘Previllege’ Bisa Langsung Jadi Pengusaha
Gibran meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan
Gibran meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan
Jawab Gibran, Timnas AMIN: Tak Semua Orang Punya ‘Previllege’ Bisa Langsung Jadi Pengusaha
- TKN Bersyukur dengan Putusan MKMK: Rencana Penggagalan Gibran Gagal
- Berkunjung ke Boyolali, Gibran Sambangi Sanggar Seniman Muda Lereng Merapi
- Gibran: Seragam Petugas Parkir Bukan Menyindir, Enggak Usah Ditafsirkan Macam-Macam
- Polri Soal Panji Gumilang Belum Tersangka: Penyidikan Harus Hati-Hati karena Menentukan Nasib Orang
Cawapres Nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan saat ini.
Hal itu diungkap Gibran saat menjawab keluh kesah seorang wanita millenial yang mengaku kesulitan cari kerja.
Sebab, tidak mengenal orang dalam untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan.
Video itu viral di media sosial X beberapa Hari belakangan ini.
“Baru pulang ya dari S2 gitu. Dan kebetulan saya merasa bahwa, saya kan merupakan kaum anak milenial nih, dan saya merasa bahwa lapangan pekerjaan sekarang itu sangat sulit digapai karena banyaknya permainan orang dalam. Apa solusi terbaik dari mas Gibran?” tanya wanita itu.
Gibran menyarankan, wanita tersebut untuk berani mandiri dan belajar berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja. Daripada sekadar menjadi karyawan.
Menanggapi solusi dari Gibran, Co-captain Timnas AMIN, Leontinus Alpha Edison mengatakan, untuk menjadi seorang pemimpin di bidang apapun, harus lewat proses meritokrasi.
Seorang pemimpin, ujar Leon, tidak bisa muncul secara instan.
"Tidak bisa semua berjalan dengan instan. Kemudian, kita juga tahu bahwa tidak semua orang punya previllege untuk langsung menjadi pengusaha. Tidak bisa juga kita minta ke orang yang minim pengalaman lalu diminta menjadi pengusaha, itu tidak bisa,” kata Leon.
Leon menambahkan, Indonesia memiliki sumber daya manusia dengan beragam talenta. Dari keberagaman itu, menurutnya, membuat setiap orang memiliki peran dan posisi masing-masing.
"Penting untuk diingat keberagaman talenta merupakan aset. Kita punya peran masing-masing dalam masyarakat," ujar Leon yang juga pendiri Tokopedia.
Keberagaman talenta itu, sambung Leon, perlu untuk dihargai dan didorong untuk sukses dalam caranya sendiri-sendiri.
Oleh karena itu, ia mendukung profesi semua lapisan masyarakat, dari pengusaha hingga profesional, guru, petani, dan pekerja kreatif.
Leon memberikan contoh kesuksesan bisnis perusahaan Apple dalam dunia teknologi informasi dan komputasi.
Leon menyebutkan, keberhasilan Apple menjadi raksasa teknologi digital tak hanya bersumber dari dari sang pendiri Apple semata.
Namun juga ada kontribusi dari orang lain yang menjadi karyawan Appple.
Ada founder seperti Steve Jobs, tapi peran Tim Cook juga tidak kalah penting dalam menjalankan perusahaan,” terang Leon.
Sebagaimana diketahui, Tim Cook adalah chief executivc officer (CEO) Apple, yang menggantikan Steve Jobs ketika mengundurkan diri pada 24 Agustus 2011.
Tim sendiri adalah karyawan Apple sejak 1998. Sebagai chief operating officer (COO), ia bertugas mengelola operasi harian perusahaan berlogo apel 'kroak' tersebut.
Terkait persoalan lapangan kerja dan peluang ekonomi untuk anak muda atau kalangan milenial, Leon, menyatakan siap untuk beradu gagasan dan solusi terbaik dengan tim pasangan capres-cawapres lainnya.
"Kita selalu menyambut baik kesempatan untuk menyampaikan gagasan,” pungkas Leon.