Jelang pencoblosan, politik uang marak di sejumlah daerah di Sultra
Nilai tawaran bervariasi. Bahkan menurut warga, iming-iming politik uang dilakukan tanpa malu-malu.
Isu permainan politik uang merebak di tujuh kabupaten se-Sulawesi Tenggara, menjelang pemilihan kepala daerah digelar besok, 9 Desember. Hal itu diakui beberapa warga yang ditawari fulus supaya memilih calon tertentu.
"Para tim sukses masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati sejak beberapa hari terakhir bergerilya menawarkan uang kepada para pemilih," kata Hary, salah seorang warga Langgikina, Kabupaten Konawe Utara, di Kendari, seperti dilansir dari Antara, Selasa (8/12).
Sejak awal proses Pilkada, kata Hary, para tim sukses sudah memberi iming-iming duit sebesar Rp 1,5 juta buat orang yang bisa merekrut pemilih. Di Konawe Utara ada tiga pasangan calon bupati yang ikut Pilkada. Satu pasangan calon bupati petahana Aswad Sulaeman-Ruksamin, sedangkan satu pasangan calon lainnya merupakan wajah baru.
Sementara itu di Pilkada Wakatobi hanya diikuti dua pasangan calon bupati-wakil bupati, yakni Haliana-Muhamad Syawal dan Aruhawi Ruda-Ilmiati Daud.
Tak jauh beda, praktik jual beli suara juga tercium di Wakatobi. Kabarnya, para pemilih dijanjikan uang Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu buat memilih calon tertentu. Para tim sukses kabarnya menggelontorkan duit sejak awal kampanye hingga menjelang pemungutan suara.
"Dua pasangan tim sukses yang bertarung di Pilkada Wakatobi, secara terbuka menjanjikan uang kepada para pemilih. Bahkan, sejak kampanye dimulai, uang panjar sudah diberikan kepada setiap pemilih," kata Deny, warga Wangiwangi, Wakatobi, saat dihubungi dari Kendari.
Menurut Deny, pasangan dua tim sukses tidak malu-malu menggoda pemilih dengan uang. Bahkan ada tim sukses pasangan calon bupati menggratiskan penumpang kapal tujuan Wangiwangi-Kendari, jika memilih pasangan calon jagoan pemilik kapal.
"Tidak jarang, calon penumpang yang tidak mau mengikuti keinginan pemilik kapal, harus turun dari kapal. Mereka tidak diikutkan berangkat ke Kendari," ujar Deny.