Jelang pendaftaran Capres, PDIP intensifkan pertemuan dengan Demokrat
Hubungan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri diketahui publik selama ini cukup dingin. Hal ini diakui menjadi salah satu kendala membangun komunikasi kedua partai khususnya menjelang Pilpres 2019.
Hubungan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri diketahui publik selama ini cukup dingin. Hal ini diakui menjadi salah satu kendala membangun komunikasi kedua partai khususnya menjelang Pilpres 2019.
Namun seiring dengan semakin intensifnya komunikasi politik antar parpol mendekati dibukanya pendaftaran capres-cawapres, kemungkinan besar dua mantan Presiden RI ini akan bertemu. Hal ini diisyaratkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (13/7).
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Pertemuan PDIP-Demokrat diawali dengan pertemuan antara Hasto dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto. Pertemuan berlangsung sekitar 15 menit di Kantor DPP PDIP.
"Secara natural itu akan terus berjalan menjelang 4 Agustus. Pertemuan-pertemuan makin intens sehingga muncul result berbagai aspirasi, berbagai agenda-agenda partai untuk agenda bersama. Maka dari itu hasil dialog kami dengan partai pendukung Pak Jokowi; NasDem, Golkar, Hanura, PPP, bahkan juga dengan PAN dan hari ini dengan Demokrat kita komunikasikan bahwa kita ke depan punya agenda bersama," jelasnya usai bertemu Agus Hermanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Hasto menyampaikan, pihaknya meminta dukungan kepada Demokrat terkait
penataan sistem politik khususnya dalam lembaga MPR. Pihaknya ingin MPR memiliki kewenangan menentukan arah pembangunan ke depan dalam pembangunan semesta berencana atau GBHN. Usulan itu pun mendapat tanggapan positif.
"Jadi banyak concern dan ruang dialog dibangun terus menerus. Dan kami juga akan meningkatkan intensitas pertemuan ini termasuk jajaran Partai Demokrat yang lebih luas. Tadi Pak Agus mengatakan membuka ruang pertemuan Pak AHY dengan Mbak Puan (Maharani), jajaran partai, itu yang kami lakukan," pungkasnya.
Baca juga:
Ketua NasDem sebut kontrak politik Demokrat normatif, Jokowi sudah melakukan
Ketum PAN bantah koalisi Prabowo terkunci soal Cawapres
Soal kontrak politik Demokrat, Hanura nilai SBY kehabisan jurus
Usai pencalegan, Puan Maharani dan AHY bakal bertemu
Dua hari lalu, Megawati dan Cak Imin bertemu bahas Pilpres