Jika Diperlukan, BPN Akan Beri Bantuan Hukum 3 Ibu Sebar Kampanye Hitam
Jika Diperlukan, BPN Akan Beri Bantuan Hukum 3 Ibu Sebar Kampanye Hitam. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga membantah BPN berada di balik munculnya kasus ini. Fadli menegaskan pihaknya tidak pernah memberikan perintah apapun pada tiga orang itu.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menegaskan pihaknya akan memberikan bantuan hukum pada tiga ibu-ibu asal Karawang yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya pendampingan hukum diperlukan untuk tiga ibu-ibu tersebut.
"Saya kira pasti, pasti ada, artinya pendampingan hukum ya saya kira mestilah siapa pun kalau memerlukan itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
Fadli tidak berbicara secara gamblang apakah tiga relawan itu adalah anggota dari Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes). Sebab, kata dia, relawan Prabowo-Sandi ada berbagai macam.
"Jadi relawan itu kan cukup banyak ya. Jadi, salah satu emak-emak kan banyak juga relawan-relawannya jadi dari video tersebut saya kira itu kan masih merupakan satu pendapat," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga membantah BPN berada di balik munculnya kasus ini. Fadli menegaskan pihaknya tidak pernah memberikan perintah apapun pada tiga orang itu.
"Tidak ada (menyuruh tiga ibu-ibu). Tidak pernah ada. Dan itu juga belum tentu dikategorikan kampanye hitam. Harus diperiksa dulu dong. Harus ada praduga tidak bersalah dan itu kan masih dalam pendapat pribadi mereka," ucapnya.
Dia menilai kasus memiliki unsur fitnah pada Prabowo-Sandi. Karena, BPN tidak pernah memerintahkan apapun pada tiga ibu-ibu tersebut.
"Mana ada justru sebaliknya yang melakukan fitnah Pak Prabowo banyak sekali dan sampai sekarang enggak ada yang diusut-usut," ucapnya.
Diketahui, tiga ibu-ibu tersebut bernama Engqay Sugiarti (39) warga Babakanmaja RT 01/03, Ika Peranika (36) warga Kalioyod RT 02 RW 03 keduanya warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Karawang, dan Citra Widianingsih, (38) Perumnas Bumi Telukjambe Blok W No. 273 Karawang.
Mereka menyampaikan kepada warga, pasangan nomor 01 akan melegalkan pernikahan sejenis dan menghilangkan suara azan jika terpilih kembali. Mereka saat ini diperiksa di Polda Jabar.
(mdk/eko)