Jika kabut asap berlarut hingga November, DPD minta pilkada diundur
"Pengundurannya sampai asap selesai," kata Purba.
Anggota Tim Kerja (Timja) Asap DPD, Djasarmen Purba meminta agar Pilkada serentak diundur jika kabut asap berlarut sampai akhir November. Sebab menurutnya Pilkada yang dijadwalkan 9 Desember tersebut bisa gagal.
"Jika berlangsung sampai akhir November, maka DPD minta Pilkada diundur. Kalau 30 persen yang mengikuti sia-sia. Pengundurannya sampai asap selesai," kata Purba dalam diskusi menanti akhir drama kabut asap di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (28/10).
Menurut Purba, Pilkada serentak harus dilihat dari dampak kesehatan masyarakat jika dipaksa keluar rumah. Maka dari itu akan memunculkan situasi tidak kondusif.
Di sisi lain, Purba mengakui bahwa Timja DPD sudah melakukan kunjungan ke Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Tengah. Dia juga berharap, agar seluruh pemerintah daerah turut bertanggung jawab, tidak lepas tangan.
"Pemerintah harus bekerjasama dengan DPR untuk membentuk pansus. Kami dari DPD mendukung," tuturnya.
Di sisi lain, jika nanti DPR membentuk Pansus yang menangani masalah kabut asap, Purba meminta agar dicari ujung masalah yang membuat peristiwa ini terjadi berulang.
"Harus ada akar permasalahannya seperti apa. Kemudian harus ada rekomendasi dari pansus. Jika bisa agar RUU pengendalian hutan dan lahan bisa diusulkan dibicarakan dalam Prolegnas," pungkasnya.