JK Bicara 'King Maker' Anies, Politik Identitas sampai Dibenci Ahokers
Senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) menjelaskan kabar menjadi ‘King Maker’ dalam pencalonan Anies Baswedan di Pemilu 2024. JK menegaskan, dirinya dekat dengan semua kandidat bakal Capres pada Pilpres 2024.
Senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) menjelaskan kabar menjadi ‘King Maker’ dalam pencalonan Anies Baswedan di Pemilu 2024. JK menegaskan, dirinya dekat dengan semua kandidat bakal Capres pada Pilpres 2024.
Awalnya Rocky Gerung bertanya tentang peran JK sebagai ‘King Maker’ dalam pencalonan Anies Baswedan.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
JK mengatakan, dirinya dekat secara pribadi dengan siapapun. Termasuk Anies yang diakuinya kenal sejak lama. Pernah diskusi tiap Jumat tentang politik dan ekonomi bersama Anies dan rekan-rekan dosen lainnya.
Diketahui, Anies adalah mantan Rektor Universitas Paramadina.
"Waktu Anies jadi gubernur, semua orang tahu saya dulu saya berterimakasih, dalam beberapa jam saja, saya telepon itu Gerinda dan PKS langsung dukung, tengah malam di sini, saya di New York," cerita JK dalam wawancara bersama Rocky Gerung di channel Youtube RGTV, dikutip Senin (28/11).
JK pun merasa heran, hanya karena dirinya mendukung Anies Baswedan dalam Pilgub DKI 2017, lalu hingga kini para pendukung Ahok alias Ahokers sangat membenci dirinya. Saat itu, Ahok sebagai calon petahana kalah oleh Anies Baswedan.
"Saya kadang-kadang ketawa juga, aneh juga keadaan kalau sampai sekarang Ahoker masih marah, artinya tidak paham demokrasi," ujar JK.
Begitu juga dengan para kandidat calon lainnya, JK merasa sangat dengan. Misalnya dengan Prabowo Subianto. Menurut dia, beberapa waktu lalu Prabowo minta bertemu saat sedang berada di Makassar.
Termasuk dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, kata JK, juga sering bertukar pikiran. Datang ke rumahnya untuk konsultasi.
"Tentu sebagai pribadi ada prefenssi bahwa saya mempunyai suatu kriteria dan saya juga mengharapkan kita semua memilih dengan objektifitas, berdasar kriteria," kata JK.
Dia juga protes dengan kampanye jangan pililih Capres yang memainkan isu politik identitas. Menurut dia, semua capres jika hendak kampanye selalu tempat yang dikunjungi adalah pesantren.
"Semua capres mau kampanye kemana dia pergi? Pesantren, tidak ke masjid, ketemu kiai, siapapun," imbuhnya.
"Bukan satu dia pergi ke 100 pesantren. Jadi sebenarnya orang ingin mempunyai identitas bahwa dia masuk golongan pecinta kiai atau islam yang baik."
"Siapa capres yang tidak ke pesantren? Semua, saya buat dulu," ujar dia.
"Saya, Jokowi, Pak SBY pasti pertama kali, dulu pesantren mana nih? Banyuwangi, Kediri, dimana di Jabar, semua begitu. Jadi mereka mencari identitas," kata JK.
(mdk/rnd)