JK Blak-Blakan Rencana Bertemu Megawati: Demi Cita-Cita Negara Demokratis
JK menekankan dirinya akan bertemu dengan Megawati atas nama pribadi
JK menekankan dirinya akan bertemu dengan Megawati atas nama pribadi
- Blak-blakan Megawati Beberkan Ada Institusi Negara Tak Netral, Intimidasi hingga Iming-Iming Duit
- Wacana Jokowi Bertemu Megawati, Demokrat: Tak Perlu Didorong dan Dipaksa
- Kelakar Jusuf Kalla soal Rencana Bertemu Megawati: Kami Selalu Bertemu di Hati
- Jokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada
JK Blak-Blakan Rencana Bertemu Megawati: Demi Cita-Cita Negara Demokratis
Wapres ke 10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) memastikan pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, tak akan mengatasnamakan Golkar.
JK menekankan dirinya akan bertemu dengan Megawati atas nama pribadi.
"Saya datang sebagai Jusuf Kalla, apa urusan saya dengan partai politik,” tegas JK dikutip dari siaran persnya, Sabtu (2/3).
JK belum memberikan waktu yang pasti kapan pertemuan dengan Megawati akan dilakukan.
Namun, JK mengungkapkan, dirinya dan Megawati sudah bertemu secara hati. Karena sama-sama menginginkan kebaikan untuk negara.
"Kita selalu bertemu di hati, yang penting apa yang kita cita-citakan sebuah negara yang baik demokratis dapat dicapai," jelas JK.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham mempertanyakan rencana pertemuan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, bila benar akan bertemu dengan Megawati, maka JK tidak berkapasitas membawa nama Partai Golkar.
"Kalau ketemu, sebagai tokoh, saya kira sebuah keniscayaan dan memang harus ketemu, tetapi kalau misalkan ketemu atas nama Golkar, saya kira dalam kapasitas apa?" kata Idrus.
Idrus mengingatkan, tak etis jika Jusuf Kalla membawa Golkar, hal ini mengingat partai berlambang pohon beringin ini sudah jelas sikapnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau tidak kapasitas dan posisinya tidak jelas, berarti sangat tidak etis kalau atas nama Golkar," kata dia.