Jokowi harus tepat, Rizal Ramli atau Sudirman Said yang salah
"Presiden perlu menyelidiki itu, harus menguntungkan untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Ketua Fraksi Hanura Nurdin Tampubolon meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera meredam konflik antara Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said soal Blok Masela. Jokowi diharapkan mengambil keputusan yang tepat, jangan sampai menteri yang sebenarnya membela kepentingan bangsa dan pemerintah malah dijadikan korban.
"Hanura mendukung apa sikap yang diambil pemerintah. Yang penting jangan sampai presiden membuat salah satu keputusan yang tak komprehensif bila seseorang tak bersalah. Ini bisa saja diputarbalikkan, siapa yang membela kepentingan negara pemerintah, siapa yang buat gaduh dan untuk kelompok tertentu. Maling teriak maling," kata Nurdin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/3).
Menurut Nurdin, Hanura mendukung Presiden Jokowi untuk mencari titik permasalahan yang dipolemikkan. Jangan sampai menteri yang sebetulnya berteriak untuk kepentingan bangsa dan negara malah dijadikan sasaran tembak.
"Presiden perlu menyelidiki itu, harus menguntungkan untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Lebih lanjut, Nurdin mengaku perbedaan pendapat antara Sudirman dan Rizal Ramli adalah hal yang biasa dalam pengambilan keputusan. Perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah.
"Ini tak perlu dipersoalkan makin besar. Kita lihat positifnya, kebaikan memperkaya pengambilan keputusan," tandasnya.
Sebelumnya juga diketahui, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo tak mampu mengendalikan jajaran menteri di bawahnya. Hal ini terkait semakin panjangnya kegaduhan antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Menko Kemaritiman Rizal Ramli terkait pembangunan Blok Masela.
"Tidak ada koordinasi konsolidasi mereka beda pandangan dan presiden mendiamkan ini," ujar Fadli.
Mengenai kegaduhan pembangunan Blok Masela, Fadli berharap Presiden Jokowi segera memanggil kedua menteri tersebut. Hal tersebut agar diperjelas fungsi dan tugasnya masing-masing, tidak saling serobot.
Baca juga:
Menterinya berseteru, Presiden Jokowi cuma pesan harus solid
Usai kunjungan kerja, Jokowi bakal evaluasi kabinet soal kegaduhan
Sudirman Said bungkam soal perseteruannya dengan Menko Rizal
DPR nilai konflik antarmenteri tunjukkan kelemahan presiden
Tak dipilih rakyat, Menteri Sudirman diminta tak cari popularitas
Hanura setuju Sudirman dan Rizal Ramli direshuffle, kerap buat gaduh
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Apa yang membuat Rizal Ramli berani mengkritik pemerintahan Soeharto? Memasuki 1978, Rizal sebagai mahasiswa aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman-temannya, ia menjadi tim penulis buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan otoriter pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN yang terjadi di dalam keluarga Soeharto.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.