Jokowi heran masih banyak yang saling sindir dan singgung Pilpres 2014
Kepala Negara menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang saling beradu argumen hingga saling sindir tentang perbedaan politik saat pemilu. Jokowi mengingatkan, perbedaan pilihan politik saat pemilu merupakan hal yang wajar. Namun yang terpenting tetap menjaga persaudaraan dan kerukunan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan. Terutama saat pelaksanaan pemilu tahun depan.
Perbedaan pilihan politik saat pemilu merupakan hal yang wajar. Namun yang terpenting tetap menjaga persaudaraan dan kerukunan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Silakan mau berbeda pilihan, tidak apa-apa. Ini pesta demokrasi. Tapi jangan sampai tidak saling menyapa antar teman, tetangga, kampung," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (18/9).
Kepala Negara menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang saling beradu argumen hingga saling sindir tentang perbedaan politik saat pemilu.
"Ada. Jangan dipikir saya ngomong tidak ada, banyak. Yang sudah Pilpres 4 tahun saja masih dibawa sampai sekarang. Pilpresnya sudah rampung di 2014," ucap Jokowi.
Padahal, lanjutnya, apabila masyarakat bersatu tanpa melihat perbedaan pilihan politik, dapat memberikan manfaat yang besar bagi negara. Contohnya, bisa dilihat dari suksesnya penyelenggaraan Asian Games ke XVIII beberapa waktu lalu.
"Kalau kita ini bersatu, kekuatan kita ini akan muncul, percaya tidak? Coba lihat Asian Games 2018 kemarin. Kita tidak berpikir yang badminton itu agamanya apa, tidak mikir kan kita? ya tidak. Yang pencak silat itu dari suku apa, tidak mikir kita," terang Jokowi.
"Saat itu kita berpikir satu, kita ini indonesia. dan Akhirnya ya dapat 31 emas, ranking ke-4. Sebelumnya kita ranking 22 dan 17. Bisa masuk ranking 4 ya luar biasa, berkat perjuangan keras para atlet. Semuanya berpikir ini untuk Indonesia," sambung Jokowi.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi: Kita ini suka ribut hal-hal yang kecil-kecil
Istana tegaskan tak ada kepentingan dalam artikel Asia Sentinel tentang SBY
Buka Munas pertama Permabudhi, Jokowi ingatkan soal jaga kerukunan
Pemerataan pembangunan di era Jokowi dinilai bukti berpihak pada rakyat
Jokowi minta Caleg Perindo terjun langsung ke masyarakat
Luhut sampaikan kinerja Jokowi di depan relawan Nusantara