Jokowi Marah soal Impor, PDIP Minta Kementerian Pakai Produk Dalam Negeri
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menilai, Presiden Jokowi ingin pemerintah memprioritaskan produk dalam negeri. Oleh sebab itu, Presiden menegur para menterinya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil para menterinya yang masih saja menggunakan impor dalam pengadaan barang dan jasa.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menilai, Presiden Jokowi ingin pemerintah memprioritaskan produk dalam negeri. Oleh sebab itu, Presiden menegur para menterinya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Pak Jokowi telah menegur beberapa kementerian yang banyak menggunakan produk impor. Harusnya pakai produk dalam negeri. Sektor UMKM itu menjadi penting," ujar Budiman dalam keterangan persnya, Jumat (25/30).
Budiman yang juga Ketua Inovasi UMKM, Koperasi, dan Pembangunan Desa Yayasan Jokowi Center, mengatakan, pembinaan UMKM di bawah pimpinannya terinspirasi dari berbagai program yang digagas oleh Presiden Jokowi demi memajukan produk dalam negeri. Sebab, dia berkata, Jokowi telah menegaskan untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Selain itu, Budiman juga mengingatkan, koperasi harus berperan penting dalam mengatasi persoalan yang ada di masyarakat. Misalnya terkait ketersediaan minyak goreng. Dia menambahkan, ekonomi kerakyatan sangat penting untuk memajukan bangsa.
"Kolaborasi antara usaha-usaha kecil sangat penting. Karena, usaha kecil yang kompak bisa menandingi usaha besar," ujar Budiman.
Lebih dari itu, Budiman mengapresiasi Jokowi dalam memimpin negara. Dia melihat banyak kemajuan yang telah diberikan Jokowi selama memimpin negara.
"Pak Jokowi bagus dalam membangun negara," ujar Budiman.
Di sisi lain, Budiman menginisiasi kolaborasi antara UMKM dengan Pusat Koperasi Angkatan Laut (Puskopal) Koarmada II TNI AL. Kolaborasi dilakukan lewat penandatanganan MoU di Monumen Kapal Selam atau Monkasel di Surabaya.
Budiman menilai, UMKM telah terbukti menjadi pondasi utama bangsa dalam menjaga perekonomian nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
"Tujuan diadakannya MoU ini adalah untuk meningkatkan kegiatan UMKM dengan inovas-inovasi dan terobosan baru guna meningkatkan spirit usaha di masyarakat," ujar Budiman.
Budiman mengatakan, MoU ini terkait pengelolaan Museum Kapal Selam di Surabaya sebagai pusat kegiatan UMKM dengan basis inovasi koperasi.
Budiman menuturkan, MoU juga bertujuan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat yang dapat menggerakkan roda usaha dalam rangka penguatan ekonomi kerakyatan.
Lebih lanjut, Budiman menjelaskan bahwa Museum Kapal Selam akan dirancang sebagai sentra Inovasi UMKM di Kota Surabaya. Inovasi UMKM yang dilakukan berbentuk kegiatan pasar dan wisata rakyat.
"Nanti InsyaAllah akan ada aset-aset yang dimiliki TNI AL bisa dipakai untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi geram lantaran alat-alat pertanian yang dibeli oleh Kementerian Pertanian menggunakan barang-barang impor. Semua barang-barang produk luar itu pun terlihat oleh Jokowi saat menanam jagung di Atambua Kamis (24/3) kemarin.
Saat itu Jokowi menemukan traktor yang sebenarnya tidak berteknologi tinggi dibeli dari luar negeri. "Traktor-traktor kaya gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya, saya kemarin dari Atambua, saya lihat traktor, saya lihat enggak boleh pak menteri, enggak boleh," kata Jokowi.
Tak cuma Kementan, Jokowijuga menegur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar tidak menggunakan alat-alat kesehatan produk luar negeri. Dia juga blak-blakan ada beberapa rumah sakit masih menggunakan alkes impor.
"Alkes, menteri kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya ada, bekasi Tangerang ada beli impor, mau diterus-teruskan," kata Jokowi.
Jokowi pun mengancam jika masih ada yang membeli alat kesehatan impor. Sebab kata dia, Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri. "Mau saya umumkan kalau saya jengkel, ini RS daerah impor, kemenkes impor, tak baca nanti karena sekarang gampang banget detail saya lihat," bebernya.
Kata dia, jangankan barang-barang besar, pensil hingga kertas pun bawahannya masih menggunakan barang impor.
"Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini, kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti gak sih?" kata Jokowi.
Jokowi pun mencurigai bawahannya tidak bekerja dengan detail. Pasalnya terlihat masih saja ada barang-barang impor yang dibeli. "Jangan-jangan kita gak kerja detail sehingga gak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor," bebernya.
(mdk/rnd)