Jokowi Sebut Elektabilitasnya Turun 8 Persen di Jabar Karena Hoaks
Dia pun langsung meminta tim kampanyenya untuk mengecek penyebab elektabilitasnya turun di Jabar. Setelah dicek, Jokowi mengatakan penurunan itu terjadi lantaran banyaknya fitnah dan hoaks yang menyerang dirinya.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menyebut elektabilitasnya di Jawa Barat mengalami penurunan 8 persen. Hal ini dikatakan Jokowi saat bertemu dengan para Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulawesi Tenggara di Hotel Clora Kota Kendari, Sabtu (1/3).
"Di Provinsi Jawa Barat, saat itu, 1,5 bulan yang lalu kita sudah menang 4 persen. Dulu kan (Pilpres 2014) kita kalah telak tuh, ini sudah menang 4 persen. Gak ada hujan gak ada angin, tau tau anjlok 8 persen," kata Jokowi.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Dia pun langsung meminta tim kampanyenya untuk mengecek penyebab elektabilitasnya turun di Jabar. Setelah dicek, Jokowi mengatakan penurunan itu terjadi lantaran banyaknya fitnah dan hoaks yang menyerang dirinya.
"Kita cek. Kebawah kebawah kebawah. Cek lagi ke rumah ke rumah ke rumah. Apa yang muncul? Ternyata fitnah hoaks sudah masuk," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi pun meminta agar para TKD menangkal hoaks dan fitnah di Sulawesi Tenggara. Apabila ada fitnah yang menyebar, Jokowi berpesan agar tim kampanye segera mengklarifikasinya.
"Kita tak ingin di Sultra ini juga kemasukan seperti yang tadi saya sampaikan sehingga presentasenya menurun. Kalau ada sesuatu di bawah yang kita kira isunya mengganggu dan akan menurunkan, hati-hati," ucapnya.
"Elektabilitas para caleg, elektabilitas partai, elektabilitas capres cawapres, itu berhubungan. Begitu partai turun, capresnya turun calegnya juga pasti turun. Kalau ada isu-isu segera direspon," sambung Jokowi.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Safari ke Karawang, Ma'ruf Bakal Jernihkan Kabar Bohong Tentang Jokowi
Jokowi: Jangan Lupa yang Namanya Pinjam Harus Ngangsur, Mencicil Disiplin
Jokowi dan Iriana Jalan Sehat Bersama Warga Sulawesi Tenggara
Kartu Pra-Kerja Jokowi Untuk Lulusan SMA/SMK, Pengangguran Tetap Digaji
Lewat Pidato, AHY Beri Rekomendasi untuk Presiden Mendatang
Keluarga Uno Diklaim Dukung Jokowi, BPN Sebut Gorontalo Basis Prabowo