Kalah berturut-turut di pilkada, Helmi Yahya pasrah
Helmi memberi selamat pesaingnya, AW Noviandi, meski hitung resmi belum kelar.
Tiga kali mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak itu juga Helmi Yahya dinyatakan kalah dalam versi hitung cepat. Helmi Yahya dikalahkan oleh putra pesaingnya pada Pilkada Ogan Ilir 2010 lalu.
Helmi Yahya ikut bertarung sebagai calon bupati Ogan Ilir bersama pasangannya, yang juga putra Wakil Gubernur Sumsel, Muchendi Mahzareki. Mereka diusung Partai Nasdem, PAN, PBB, PKB, dan Partai Gerindra.
Dari data hitung cepat lembaga riset Charta Politika, Helmi Yahya-Muchendi meraih 43,07 persen. Pemenang versi hitung cepat adalah duet nomor urut dua, AW Noviandi-Ilyas Panji Alam, yang mendapatkan suara 49,53 persen. Sementara pasangan nomor urut tiga, Ir. H. Sobli Rozali-Prof. Dr. HM Taufik Toha hanya memperoleh 7,39 persen.
"Meski real count belum dilakukan dan baru quick count, tapi kami ucapkan selamat kepada pasangan AW Noviadi-Ilyas Panji Alam yang telah diberikan mandat oleh masyarakat Kabupaten OI," kata Helmi, Kamis (10/12).
Kekalahan Helmi dalam pilkada itu adalah yang ketiga kalinya. Sebelumnya, dia sudah dua kali mencalonkan diri, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Pada 2008 silam, raja kuis itu mencalonkan diri sebagai wakil Gubernur Sumsel, berpasangan dengan Syahrial Oesman sebagai calon gubernur. Namun, dia takluk di hadapan Alex Noerdin-Eddy Yusuf.
Dua tahun kemudian, Helmi Yahya kembali mengadu nasib politik, dengan menjadi calon bupati daerah asalnya, Ogan Ilir. Saat itu Helmi kalah dari bupati petahana, Mawardi Yahya. Pilkada kali ini, Helmi justru dikalahkan putra bekas pesaingnya, AW Noviandi Mawardi.
Baca juga:
Runtuhnya dinasti keluarga Samawi di Bantul pertanda warga bosan
PDIP akan sekolahkan lagi calon kepala daerah yang menang pilkada
KPU tarik kembali kotak suara buat Pilkada Kota Manado
Mundur dari legislatif, 3 eks anggota DPRD Sumsel kalah Pilkada
Unggul di 112 pilkada, Demokrat akui target sudah terlampaui
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.