Kampanye di Ambon, Anies Baswedan: BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran!
Anies mengatakan BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati orang mampu dari pada keluarga yang tak mampu
Hal ini dikatakan saat berinteraksi dengan warga di Ambon, Maluku, dalam program Desak Anies.
- Menko Airlangga: Tak Ada Pembatasan BBM Subsidi Pada 17 Agustus dan 1 September
- Anies Ingatkan Pendukung Tak Alihkan Dukungan karena Bansos: Itu Uang Rakyat, Bukan Program Pribadi
- Anies Kampanye di Maluku Utara: Dukung Perubahan dengan Memilih AMIN di Pilpres 2024
- Anies Mulai Kampanye di "Kandang Banteng" Jateng
Kampanye di Ambon, Anies Baswedan: BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran!
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, masih ada Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang tidak tepat sasaran. Hal ini dikatakan saat berinteraksi dengan warga di Ambon, Maluku, dalam program Desak Anies.
"Ini juga dialami di banyak tempat yang kawasan kepulauan tentu Maluku mengalaminya. Jadi kami melihat bahwa banyak sekali subsidi BBM yang tidak tepat sasaran," kata Anies, Senin (15/1).
Kemudian, berdasarkan data menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani disebutnya, 89 persen BBM jenis solar dinikmati oleh dunia usaha.
"Hanya 11% nikmati oleh keluarga, dan dari 11% yang dinikmati di keluarga itu ternyata 95% dinikmati oleh keluarga yang sudah mampu, hanya 5% keluarga yang tidak mampu," jelasnya.
"Jadi petani nelayan itu hanya menikmati 5% dari subsidi solar. Kemudian Pertalite sama, 86% kalangan keluarga dan hanya 20% yang keluarga prasejahtera," sambung Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ingin merubah agar BBM subsidi tepat sasaran. Hal ini bakal dilakukan ketika dirinya terpilih menjadi Presiden ke-8 Indonesia.
"Ini kondisi yang harus kita ubah agar subsidi itu diterima oleh mereka yang membutuhkan, bukan subsidi diterima oleh mereka yang sudah berkemampuan, ini potret kenyataannya," ujarnya.
"Nah segala-segalanya yang sifatnya di bawah harga pasar, hampir pasti jadi langka. Coba saja apa saja di bawah harga pasar pasti akan langka," sambungnya.
Oleh karena itu, Anies mengatakan perlu ada evaluasi soal penerima BBM subsidi. Hal ini dilakukan agar orang mampu tidak menikmati bbm bersubsidi.
"Karena itu ini harus kita koreksi, jadi faktor pengendalinya itu jangan diserahkan pada mekanisme kuota. Kita harus siapkan sistem yang baru, sehingga itu menjadi tepat sasaran," ucapnya.
"Menurut kami harus ada kejelasan nanti siapa yang bisa mendapatkan solar subsidi, siapa yang bisa mendapatkan pertalite subsidi, sehingga subsidi itu tepat sasaran," sambungnya.
Anies menegaskan, jika dirinya tidak ingin masyarakat yang bekerja sebagai petani hingga nelayan gagal untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
"Dan jangan sampai yang membutuhkan petani, nelayan, keluarga prasejarah justru gagal mendapatkan yang subsidi. Karena tidak disiapkan sistemnya kita akan siap dengan sistemnya untuk bisa menjangkau mereka yang membutuhkan,"
pungkas Anies Baswedan.
merdeka.com