Kapolri tingkatkan operasi intelijen di 4 daerah batal ikut pilkada
Mengenai pengamanan, Badrodin mengatakan, akan diterjunkan personel berdasarkan tingkat kebutuhan ancaman.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, akan mengantisipasi konflik 4 kabupaten yang telah diputuskan oleh KPU untuk melaksanakan pilkada pada 2017 mendatang. Menurut Badrodin, antisipasi dilakukan dengan menggandeng inteligen, serta mengawasi dengan ketat KPUD di 4 kabupaten itu yaitu, Mataram, Timteng, Tasik dan Blitar.
"Ya sudah diputuskan pak ketua KPU ada 4 kabupaten yang ditunda pelaksanaannya 2017. Oleh karena itu, kita akan mengantisipasi ketidakpuasan-ketidakpuasan dari para calon yang sudah mendaftar atau masanya calon yang sudah mendaftar," kata Badrodin di STIK-PTIK, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (12/8).
Mengenai pengamanan, Badrodin mengatakan, akan diterjunkan personel berdasarkan tingkat kebutuhan ancaman. "Kalau misalnya ancamannya kita deteksi tidak terlalu tinggi, personel kita kurangi. Penjagaan itu kita sesuaikan dengan ancaman," ujar Mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Konflik yang diperkirakan akan bermunculan karena ada beberapa calon yang telah mempersiapkan secara matang untuk bertarung dalam pilkada 9 Desember mendatang, namun diputuskan KPU untuk ditunda hingga 2017. Tentunya dalam mempersiapkan untuk maju di pilkada, kepala daerah sudah berkorban dari tahapan bersama timnya masing masing. Hal inilah yang diperkirakan akan menimbulkan konflik.
"Kan misalnya kalau kamu daftar jadi calon bupati kemudian sudah siap semuanya. Biaya sebagian sudah keluar kira-kira kamu kecewa enggak?," tutur Badrodin.
Mengenai pengamanan terhadap para calon kepala daerah yang telah mendaftarkan diri untuk maju di pilkada, Badrodin mengatakan, akan menyerahkan terkait pengamanan calon kepala daerah kepada polres setempat.
"Nanti kita serahkan mekanisme di polres msaing masing, kalau perlu pengamanan calon bupati atau calon gubernur kita berikan pengamanan," pungkasnya.
Baca juga:
KPU jamin empat daerah yang ditunda tak ganggu Pilkada serentak
Brigadir polisi yang maju di Pilwalkot Dumai menantu Annas Maamun
Periksa ijazah Airin, KPU cek ke SMAN 20 Bandung
Kapolri: Polisi main HP saat bertugas bakal dikenai sanksi
Bakal calon bupati Lamongan dibacok 2 orang asing di depan rumah
Parpol di Surabaya dianggap 'gagap' cari kompetitor Risma
KPU tetapkan 852 pasangan calon kepala daerah mulai 24 Agustus
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.