DPR klaim datangi BPK tak terkait tudingan Ahok soal Sumber Waras
Ahok menyebut hasil temuan BPK soal korupsi di Sumber Waras ngaco.
Komisi III DPR akan mengunjungi kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siang ini. Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menolak jika kunjungan tersebut terkait tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut hasil temuan BPK terkait SUmber Waras ngaco.
"Itu tidak ada urusan ke Ahok. Menurut kami Ahok itu terlalu kecil. Karena ini lebih besar dari Ahok," ujar Desmond saat dihubungi, Selasa (19/4).
Sementara anggota komisi III DPR Wenny Warouw menambahkan kedatangan komisi III untuk mengkonfirmasi beberapa kasus yang harus ditindaklanjuti oleh penegak hukum.
"Ya kasus ini namanya kan kita pengawasan dalam bidang hukum banyak sekali temuan-temuan BPK yang keliatannya tidak ditndaklanjuti dibawah seperti kasus-kasus yang dibicarakan di rapat paripurna, kalau itu ada disclaimer ada yang dicurigai atau mengatah pada indikasi korupsi harusnya KPK kejaksaan atau kepolisian kan menindaklanjuti temuan BPK. Ini kami mau konfirmasi seberapa jauh jumlah kasus-kasus seperti itu," jelas dia.
Wenny menambahkan, dalam pertemuannya nanti bukan hanya soal kasus pembelian RS Sumber Waras saja.
"Ya salah satunya itu. Karena sudah menarik perhatian publik. Seolah kok kasus ini tidak bisa kasus ini tidak bisa diselesaikan. Komisi III wajib tinjau kelapangan. Kan penyidik lagi kumpulkan bukti-bukti data-data, jangan langsung vonis. BPK menyatakan ada bukti, KPK tidak, manti kita cross dalam waktu dekat ada jawaban pasti masalah ini," ungkapnya.
Soal perkataan Ahok yang menyebut hasil audit BPK ngaco, dirinya menyarankan agar duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Itulah mungkin dia benar mungkin dia salah tapi tidak boleh dong seorang kepala pejabat negara itu tidak etis. Kita harus dudukan secara proporsional," tandasnya.