Ketua DPD I Golkar Sultra usulkan munaslub aklamasi agar tak pecah
Menurutnya aklamasi mungkin adalah pilihan yang terbaik dibandingkan dengan opsi voting. Sebab, waktu untuk mengurus partai sebelum dimulainya pesta demokrasi tinggal sedikit, kurang lebih dua tahun.
Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Ridwan Bae mengatakan bahwa peluang untuk melakukan pemilihan Ketua Umum secara aklamasi (calon tunggal) dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) masih sangat terbuka lebar. Bahkan menurutnya saat ini pihaknya sedang mengusahakan untuk mendorong aklamasi.
"Aklamasi bukan sesuatu yang tertutup dan bukan sesuai yang dilarang," kata Ridwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
"Jadi kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk aklamasi. Waktu kita ini kan cuma berapa bulan aja tinggal kurang lebih dua tahun ya. Dua tahun efektif," sambung Ketua DPD I Golkar Sultra ini.
Menurutnya aklamasi mungkin adalah pilihan yang terbaik dibandingkan dengan opsi voting. Sebab, waktu untuk mengurus partai sebelum dimulainya pesta demokrasi tinggal sedikit, kurang lebih dua tahun.
"Bayangkan kita harus ribut-ributan lagi begitu kita misalnya voting kemudian lahir perbedaan kemudian penempatan polisi-polisi di DPP, di pengurusan beda lagi misalnya, itukan penyelesaiannya semakin lama," ujarnya.
Ridwan menjelaskan bahwa yang memiliki hak untuk menyuarakan aklamasi adalah DPD I dan II. Selain itu, katanya, organisasi saya di partai berlambang pohon beringin itu juga berhak menyuarakan opsi aklamasi.
"DPD II organisasi yang sayap yang didirikan dan mendirikan. DPD II ada mutlak itu," jelasnya.