Ketua Majelis Syuro ingatkan PKS harus lebih progresif agar menang pemilu
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri menyatakan PKS harus bersikap lebih progresif agar menjadi partai besar dan pemenang pada penyelenggaraan Pemilu 2019.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri menyatakan PKS harus bersikap lebih progresif agar menjadi partai besar dan pemenang pada penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Kehadiran sejumlah tokoh yang masuk ke PKS merupakan hal yang menjadikan partai progresif," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (24/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
Menurut dia, bila PKS ingin menang dalam Pemilu 2019 maka jangan berlama-lama konsolidasi tetapi cukup dilakukan untuk menghimpun energi. Kader partai, lanjutnya, harus lebih sering lagi turun ke masyarakat dalam rangka membantu kebutuhan warga.
Salim mengingatkan, berkhidmat untuk rakyat jangan hanya menjadi tagline atau semboyan perjuangan belaka.
Sementara itu mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid menginginkan kader PKS jangan eksklusif tetapi tetap berperan aktif di tengah masyarakat dalam fokus berdakwah di bidang politik dan memperbaiki keadaan negeri ini.
"Seluruh kader harus punya kemampuan untuk berkomunikasi secara lebih luas. Jangan eksklusif. Berperanlah di tengah masyarakat," kata Hidayat.
Hidayat menginginkan kader PKS harus selalu menjadikan Rasulullah sebagai contoh teladan dalam berpolitik di Tanah Air.
Menurut dia, dalam pemilu 2019 nanti tidak ada kata tawadhu atau rendah hati sehingga mengalah dari kandidat partai lain, tetapi yang ada adalah fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).
"Indonesia yang ingin kita wujudkan adalah Indonesia yang 'hasanah fid dunya wal akhiroh' (baik dalam urusan dunia, baik pula dalam urusan akhirat). PKS ingin menghadirkan masyarakat yang madani (damai dalam kemajemukan) bukan masyarakat yang 'medeni' (menakutkan)," kata Wakil Ketua MPR itu.
Dia menambahkan kader PKS jangan mengotak-kotakan kebaikan dan jangan mem-bi'dah-kan apa-apa yang sudah dianggap baik oleh masyarakat karena sebagai muslim, hendaknya semua jenis kebaikan dikerjakan.
(mdk/bal)