Ketua Umum PBNU Gus Yahya Mendadak Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?
Gus Yahya tiba di Istana untuk bertemu Presiden Jokowi pukul 18.55 WIB.
Gus Yahya tiba di Istana pukul 18.55 WIB.
Ketua Umum PBNU Gus Yahya Mendadak Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9) malam. Gus Yahya tiba di Istana pukul 18.55 WIB.
Gus Yahya mengatakan kedatangannya untuk memberikan surat undangan untuk pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU.
Menurut dia, rencananya acara tersebut akan dibuka pada 18 September 2023.
- Jokowi Sampai Turunkan Tangan Luhut saat Beri Hormat di Istana, Begini Momennya
- Ketum PBNU Gus Yahya Ungkap Hasil Pertemuan dengan Jokowi di Istana, Ada Bahas Politik?
- Ditanya Jokowi Suasana Pemilu 2024, Megawati: Kayak Dansa, Bisa Sendiri, Berdua dan Ramai-Ramai
- Ini Sosok yang Pertama Kali Sebut Jokowi Pak Lurah, Ternyata Seorang Jenderal TNI
"Mau nganter surat undangan untuk pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU. Tanggal 18 nanti," kata Gus Yahya setiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023).
"Iya (itu aja). Ini suratnya udah bawa," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyatakan munas dan konferensi besar akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 18 September 2023 pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 600 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.
“Kami mencanangkan menggelar musyawarah nasional alim ulama dan konferensi besar Nahdlatul Ulama, Insya Allah pada 18 sampai 20 September 2023,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Gus Yahya menjelaskan Munas Alim Ulama akan membicarakan persoalan agama terutama yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak.
Sementara konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi NU sendiri.
Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni menambahkan, Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU diikuti oleh seluruh PWNU, ulama sepuh, dan para pengasuh pondok pesantren di lingkungan NU dengan total peserta diperkirakan mencapai 600 orang.
Setelah dibuka, agenda akan dilanjutkan dengan sidang-sidang pleno yang nantinya akan dibagi ke dalam sidang-sidang komisi.
Beberapa agenda yang akan dibahas di dalam musyawarah nasional, lanjut Kiai Amin Said, antara lain terkait dengan tema-tema kemasyarakatan yang dilihat dan ditinjau dari perspektif agama.
Sedangkan konferensi besar akan membicarakan desain operasional jamiyah Nahdlatul Ulama di dalam rangka memenangi masa depan bagaimana tata kelola jamiyah.
“Bagaimana desain operasional dari pelaksanaan program dan keorganisasian dapat efektif dan sekaligus membuka ruang untuk memenangi masa depan,” ujarnya.