Khatib Istiqlal: Mampu Menahan Emosi Buahnya Pemberian Maaf pada Orang Lain
Ia menegaskan setiap orang pastilah memiliki banyak kesalahan apalagi dalam kontestasi Pemilu 2019, baik itu dalam bentuk tindakan maupun dalam ucapan yang kadang menyudutkan lawan politik, bahkan menuduh dengan tidak berdasarkan pada fakta.
Khatib Jumat Masjid Istiqlal Prof Dr Andi Faisal Bakti MA menyerukan sikap saling memaafkan kepada seluruh lapisan masyarakat serta peserta Pemilu 2019.
"Setelah semuanya berlalu, bukalah pintu maaf dan berusaha memaafkan kesalahan yang kita lakukan atau dilakukan oleh pihak lawan sepanjang kontestasi politik," kata Prof Andi dalam khutbahnya di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (19/4).
-
Apa yang disampaikan di khutbah Jumat? Khotbah Jumat adalah sarana untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada umat muslim. Melalui khotbah, para khatib memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan agama, memberikan nasihat, serta mengingatkan umat tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan ajaran Islam.
-
Kenapa khutbah Jumat sangat penting? Ini memainkan peran kunci dalam memperkuat keimanan dan memperdalam pemahaman umat terhadap prinsip-prinsip agama, serta memberikan arahan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kapan khutbah Jumat dilakukan? Khotbah Jumat adalah salah satu tradisi penting dalam agama Islam yang dilakukan setiap hari Jumat.
-
Kapan doa-doa khutbah Jumat dibaca? Dalam melaksanakan khutbah Jumat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh khatib, yaitu sebagai berikut:
-
Apa yang menjadi topik utama khutbah Jumat di konteks ini? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan.
-
Kenapa khutbah Idul Adha penting? Khutbah ini menjadi salah satu tanda Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa. Tata cara khutbah Idul Adha menjadi salah satu hal penting untuk diketahui. Salah satu yang membedakan salat Idul Adha dengan ibadah lainnya ialah khutbahnya. Khutbah menjadi tanda di mana Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
Ia menegaskan setiap orang pastilah memiliki banyak kesalahan apalagi dalam kontestasi Pemilu 2019, baik itu dalam bentuk tindakan maupun dalam ucapan yang kadang menyudutkan lawan politik, bahkan menuduh dengan tidak berdasarkan pada fakta.
Prof Andi yang juga merupakan Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut menjelaskan tujuan dari saling memaafkan adalah persatuan dan kebersamaan.
"Memaafkan merupakan salah satu fondasi kehidupan sosial. Masyarakat akan hidup dalam kedamaian apabila mereka hidup saling memaafkan," kata dia.
Dia mengatakan dalam memaafkan kesalahan orang lain memang sulit karena seseorang harus mengesampingkan ego pribadinya untuk menerima orang lain. Dengan memaafkan, maka seseorang telah menjadikan dirinya dekat dengan taqwa.
Khatib Jumat Istiqlal juga mengajak seluruh umat muslim untuk menahan emosi menyikapi hasil Pemilu 2019.
"Ketika kita telah mampu menahan emosi, buahnya adalah pemberian maaf kepada orang lain. Kata maaf sangat erat dengan keikhlasan, dan hanya orang yang hatinya ikhlaslah yang terbuka untuk memaafkan orang lain," jelas dia.
Dia mengatakan seseorang tidak bisa menjadi manusia yang bebas tanpa beban psikologis tanpa memaafkan. Lebih lagi jika terus menerus dibiarkan akan mengakibatkan dendam yang tidak berkesudahan.
"Oleh karena itu di beberapa ayat Allah memerintahkan tidak hanya memaafkan tapi juga berlapang dada," jelas dia. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Sumarsono minta khutbah di masjid tak ada bau politik
JK sebut tak mudah sertifikasi khatib karena masjid dibangun warga
Khutbah Jumat di Mesir akan diseragamkan
Di hadapan peserta KAA & Jokowi, Aher khotbah Jumat dengan 3 bahasa
3 Hal ini bikin Khotib Jumat bisa diinterupsi
NU: Khotbah Jumat boleh diinterupsi