KIB akan Tentukan Capres-Cawapres Sejak Awal Demi Cegah 'Cebong-Kampret' Jilid II
Eddy mengatakan dengan adanya keputusan Capres-cawapres lebih awal, KIB ingin memberikan gagasan lebih luas kepada masyarakat.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengungkapkan mengusung pasangan capres-cawapres sedini mungkin merupakan tujuan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB akan menggelar pertemuan membahas pasangan Capres-Cawapres pada Sabtu (4/6) besok.
"Kita ingin menyampaikan bahwa ada budaya baru politik hari ini yang ingin dikemukakan dikedepankan oleh KIB ini bahwa tidak perlu menjelang pilpres baru kita tentukan siapa capres-cawapres kita. Kita akan lakukan sedini mungkin," kata Eddy kepada wartawan, Jumat (3/6).
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Pilgub Jakarta 2024 akan digelar? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Apa yang dikatakan Sekjen Golkar tentang arah koalisi di Pilpres 2024? Sekjen Golkar menambahkan, di akhir pertemuan, Airlangga memakaikan jaket kuning loreng kepada seluruh ketua dewan. Jaket kuning loreng ini juga yang dikenakan seluruh Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar saat bertemu Airlangga di Bali.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
Eddy mengatakan dengan adanya keputusan Capres-cawapres lebih awal, KIB ingin memberikan gagasan lebih luas kepada masyarakat. Selain itu, menurut Eddy, KIB ingin menghapus polarisasi politik narasi Cebong dan Kampret yang terjadi pada pilpres sebelumnya.
"Kita juga akan memberikan gagasan-gagasan mulai sekarang menuju tahun 2024. Supaya jangan tarungnya cebong kampret lagi ya jangan tarung ideologi lagi, kita tarungnya adalah gagasan program ide. Saya kira itu mungkin yang terbaik untuk Indonesia ke depannya," tegas Eddy.
KIB sampai saat ini masih terbuka untuk partai lain yang ingin bergabung ke dalam koalisi. Termasuk bagi partai non-parlemen.
"Partai-partai lain pun kita sambut baik yang ada di parlemen maupun non-parlemen. Nah tetapi itu kan bagi partai-partai itu membutuhkan proses di internal kita dan di internal mereka kita hormati," ujarnya.
Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu akan kembali berkumpul. Rencananya pertemuan digelar di Plataran, Kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu (4/6).
"Nanti InsyaAllah tanggal 4 Juni 2022 akan ada pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu di Gelora Bung Karno di Plataran dengan terbatas," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen.
Pertemuan ini untuk membangun kesepahaman bersama antar rekan koalisi. Salah satunya membentuk tim untuk menjaring calon presiden dan calon wakil presiden.
"Yaitu bagian dari dinamika yang terus kita bangun untuk mengakrabkan membangun kesepahaman di antaranya bagaimana membangun tim yang kuat kemudian menjaring calon-calon, peluang menang gimana itu bagian yang kita bicarakan," ujarnya.
Namun, dia menyebut pertemuan ini belum spesifik untuk mencari calon presiden dan calon wakil presiden. Yandri bilang, nama yang akan dicari tidak akan beda dengan sejumlah nama tokoh yang beredar.
"Jadi yang beredar sudah cukup banyak jadi tinggal membangun kesepahaman karena tanpa ada kesepahaman tidak mungkin akan bisa dibawa ke KPU," ungkap Ketua Komisi VIII DPR RI ini.
(mdk/ray)