Kisruh Partai Demokrat, Karisma SBY Dinilai sudah Memudar
Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum partai. Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip), Teguh Yuwono melihat, konflik di tubuh Demokrat ini tidak lepas dari memudarnya karisma Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum partai. Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip), Teguh Yuwono melihat, konflik di tubuh Demokrat ini tidak lepas dari memudarnya karisma Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya melihat di KLB, karisma SBY mulai memudar setelah dia tidak menjabat presiden. Selain itu diperkirakan jauh-jauh hari telah menyiapkan anak emas untuk memimpin Demokrat. Itu yang menjadi kader tidak lagi tegak lurus atas kepemimpinan yang sekarang," kata Teguh Yuwono di Semarang, Jumat (19/3).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
Dia menyebut, keputusan SBY yang memutuskan AHY melanjutkan kepemimpinan Demokrat harus dihormati para kader. Bila persoalan internal partai tidak bisa dikendalikan secara baik, maka bisa menjadi bom waktu sendiri.
"Mestinya keputusan SBY hingga sekarang harusnya loyal. Kalau orangnya saja masih, kader berani melawan gitu artinya loyalitasnya semu, tidak sekuat yang dibayangkan," ujarnya.
Konflik internal partai tidak hanya terjadi di Partai Demokrat saja, sejumlah partai tentunya mengalami hal yang sama. Namun tidak menjadi masalah besar ketika kader masih solid terhadap kepemimpinan partai.
"Di partai lain tidak terjadi masalah, tapi kenapa di Partai Demokrat jadi masalah? Karena itu tadi, penghormatan loyalitas kepada partai sudah mengalami pelunturan," ungkap dia.
Baca juga:
Paul Papa Resi, Kader Pertama Demokrat di NTT Pilih Dukung Moeldoko
Kubu AHY Bantah Bikin Poster Puan-Moeldoko: Yang Berambisi Jadi Capres Siapa?
Beredar Poster Deklarasi JK-AHY, Ini Kata Demokrat
Kubu AHY Bantah soal Poster Puan-Moeldoko: Gerombolan Abal-abal Bisanya Fitnah
Kader Demokrat Pro Moeldoko di NTT Ingatkan Kubu AHY Tidak Ancam Pecat
Kubu Moeldoko: Poster Deklarasi Puan-Moeldoko Dibuat Kubu AHY