Komisi I akan ingatkan calon Panglima TNI tolak hibah Alutsista
"Kami minta peralatan persenjataan dan pendukungnya dapat dengan cara yang beli baru."
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta agar TNI jeli dalam memeriksa barang hibah terkait Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI. Bahkan kalau bisa memprioritaskan beli Alutsista baru.
"Peralatan dari hibah dicek kembali kalau perlu disetop. Kami minta peralatan persenjataan dan pendukungnya dapat dengan cara yang beli baru. Kita enggak terima batang bekas," kata Muzani di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).
Oleh karenanya, dia mendesak agar Panglima TNI yang baru tidak kebobolan lagi. Tidak ada Alutsista tak layak pakai yang digunakan militer. Caranya ialah memeriksa semenjak sebelum menjabat.
"Kami akan minta ke Panglima TNI yang baru mengecek seluruh peralatan TNI mau pesawat tank, pasukan. Kelaikan dan kelayakannya," tuturnya.
Muzani juga menegaskan bahwa selama ini kondisi Alutsista Indonesia tergolong buruk. "Di-upgrade tapi itu kan barang bekas. Jam terbangnya sudah tinggi, olinya sudah aus. Dioperasikan sebagaimana pun tetap tua," ucapnya.
Terkait hal ini, Komisi I berjanji akan menyelidiki. Penelurusan akan sampai pada standart operational prosedur (SOP).
"Ya itu bagian dari konsen kita juga. Itu bagian dari SOP yang harus dipatuhi. Ada juga operasional yang memenuhi standar," pungkasnya.