KPU Nilai Masa Kampanye Pendek Untungkan Petahana
Sebab menurut Pramono, masa kampanye yang pendek hanya akan menguntungkan calon petahana. Kandidat yang sudah lama bertarung di pemilu tidak butuh waktu yang panjang untuk kampanye karena sudah otomatis dikenal publik
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menjelaskan alasan KPU mengusulkan masa kampanye Pemilu 2024 menjadi 120 hari. Masa kampanye yang panjang ini memberikan keadilan dan kesetaraan kepada semua calon.
Sebab menurut Pramono, masa kampanye yang pendek hanya akan menguntungkan calon petahana. Kandidat yang sudah lama bertarung di pemilu tidak butuh waktu yang panjang untuk kampanye karena sudah otomatis dikenal publik
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara KPU menentukan tahapan pemilu 2024? Data tersebut berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2023.
-
Bagaimana KPU menentukan hasil Pemilu 2024? KPU bakal memutuskan hasil rekapitulasi perolehan suara untuk Pemilu 2024 hari ini, Rabu (20/3). Hari ini merupakan batas akhir rekapitulasi suara tingkat nasional, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Sebelum menetapkan hasil rekapitulasi suara, KPU bakal terlebih dahulu merekap suara untuk dua provinsi yang tersisa dari total 38 provinsi. Yakni Papua dan Papua Pegunungan.
-
Bagaimana Pantarlih membantu KPU dalam Pilkada 2024? Pantarlih berperan dalam membantu KPU Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam menyusun daftar pemilih dan melakukan pemutakhiran data pemilih.
-
Kapan anggaran Pemilu 2024 diberikan oleh Kemenkeu? Anggaran Pemilu 2024 sudah diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sejak 20 bulan lalu sebelum Pemilu diselenggarakan pada Februari mendatang.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
"Partai lama, kandidat yang lama, caleg yang lama misalnya itu tidak perlu lagi mulai dari nol. Karena itu dia butuh waktu kampanye lebih pendek. Karena dia sudah menjabat lima tahun yang otomatis sudah dikenal oleh publik di daerahnya," ujar Pramono dalam diskusi daring, Jumat (4/2).
"Soal suka atau tidak itu kan urusan belakangan. Tapi yang pasti dia sudah dikenal di daerahnya bahwa dia adalah misalnya partai ini peserta pemilu sebelumnya, bahwa nomor urut yang lalu sekian kemudian di Pemilu ke depan sekian itu kan perubahan yang tidak membutuhkan waktu lalu," jelasnya.
Pramono menjelaskan, calon yang bertarung di pemilu harus dikenal publik sebelum bisa dipilih. Setelah itu baru disukai atau tidak.
Proses tersebut membutuhkan waktu sehingga bagi calon atau partai baru membutuhkan waktu untuk meningkatkan popularitas dan kesukaan di publik, serta elektabilitasnya.
Masa kampanye yang panjang akan memberikan waktu bagi peserta pemilu yang baru memulai dari nol.
"Karena itu, peserta pemilu dan calon yang baru bertarung di Pemilu ke depan itu perlu masa kampanye yang lebih panjang, otomatis. Karena harus memulai dari nol. Kan dia harus memperkenalkan diri dulu, memperkenalkan nomor barunya. Baru kemudian menawarkan visi misi program, kemduan mengajak pemilih untuk mencoblos dirinya," jelas Pramono.
Maka dalam konteks keadilan pemilu, masa kampanye yang panjang memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu baik yang lama dan baru.
"Jadi dalam konteks keadilan pemilu, kesetaraan peserta pemilu, maka ya kita harus memberi ruang yang sama pada seluruh peserta pemilu dan calon untuk mengenalkan diri, menawarkan vsi misi, lalu kemudian mempersuasi pemilih untuk mencoblos mereka," pungkasnya.
Baca juga:
AHY Ajak Kader Demokrat Sulteng Rebut Kemenangan di Pemilu 2024
AHY Ingin Demokrat Jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024, Tak Diperhitungkan Tapi Menang
Gerindra: Kehadiran Kita di Pemerintahan Jokowi jadi Modal Prabowo Menang Pilpres
Pemilu Masih 2 Tahun Lagi, Perindo Mulai Buka Pendaftaran Bakal Caleg
Wacana Duet dengan Prabowo, Cak Imin Bilang Sudah Komunikasi dengan Temannya