KPU Targetkan Penyaluran Santunan untuk Petugas KPPS Meninggal Dimulai Pekan Depan
Ketua KPU RI, Arief Budiman menyampaikan, pihaknya mengusulkan kepada Kementerian Keuangan jumlah santunan untuk petugas yang meninggal dunia sebesar Rp 36 juta. Sementara untuk petugas yang sakit sampai Rp 30 juta, tergantung dari jenis penyakit yang dideritanya.
Sampai saat ini, jumlah petugas KPPS meninggal dunia sebanyak 230 orang. Sedangkan jumlah pengawas Pemilu yang meninggal sebanyak 55 orang. KPU telah mengusulkan uang santunan bagi para petugas ini disalurkan mulai pekan depan.
Ketua KPU RI, Arief Budiman menyampaikan, pihaknya mengusulkan kepada Kementerian Keuangan jumlah santunan untuk petugas yang meninggal dunia sebesar Rp 36 juta. Sementara untuk petugas yang sakit sampai Rp 30 juta, tergantung dari jenis penyakit yang dideritanya.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Apa tugas utama KPU dalam menyelenggarakan pemilu? Tugas utama KPU adalah mengatur, melaksanakan, dan mengawasi seluruh tahapan pemilihan umum, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilihan kepala daerah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Mengapa KPPS penting dalam Pemilu? Dari bunyi undang-undang tersebut, dapat dipahami bahwa KPPS memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan Pemilu dan harus menjalankan tugas, kewajiban, dan wewenangnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk memastikan terlaksananya Pemilu secara jujur, adil, dan transparan.
"Pembahasannya tinggal dipastikan keputusan besaran dan mekanisme penyaluran. Jadi mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dilakukan proses awalnya," jelasnya di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4).
Arief mengatakan, pihaknya harus melakukan verifikasi terlebih dulu sebelum santunan disalurkan. Pihaknya memverifikasi apakah betul anggota KPPS ini sakit atau meninggal dunia saat menjalankan tugas. Pihaknya perlu hati-hati karena menyangkut keuangan negara.
"Tetapi tidak boleh hal-hal administratif itu menghambat proses penyelesaian penyaluran ini," kata dia.
KPU RI menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pemerintah daerah yang telah mengambil inisiasi lebih awal untuk memberikan santunan. Termasuk juga mengapresiasi kelompok-kelompok masyarakat yang sudah menunjukkan kepeduliannya.
"Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penyelenggara Pemilu yang jatuh korban lagi baik meninggal dunia atau sakit, banyak pihak memberi peran untuk melayani dan menjaga kesehatan petugas dan penyelenggara Pemilu lebih baik. Saya lihat di beberapa media, kepolisian di tingkat kabupaten/kota kan ada rumah sakit kepolisian, itu sudah memberikan pelayanan di tingkat kecamatan," jelasnya.
"Kemudian puskesmas-puskesmas yang dimiliki pemerintah daerah juga memberikan pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan. Saya pikir ini bagian dari kontribusi komponen bangsa ini untuk membantu Pemilu ini bisa berjalan dengan baik," lanjutnya.
Arief mengimbau rumah sakit milik pemerintah di setiap daerah juga memberikan layanan kesehatan kepada petugas Pemilu. "Kami mohon mereka juga berpartisipasi. Karena enggak mungkin hal yang semacam ini bisa ditangani sendiri oleh KPU, bisa diatasi sendiri oleh KPU. Itu tidak mungkin," ujarnya.
Sebelum pemilu berlangsung, Arief menyampaikan pihaknya berulang kali mengingatkan jajarannya agar dalam proses rekrutmen penyelenggara pemilu, kondisi fisik dan psikis harus diutamakan.
"Perhatikan kesehatannya dan kondisi psikis. Mungkin kondisi fisiknya bagus tapi tekanan itu kan luar biasa menjadi penyelenggara Pemilu. Bisa saja karena faktor psikisnya mempengaruhi kesehatannya. Jadi saya sudah ingatkan sejak awal," jelasnya.
Baca juga:
Banyak Petugas KPPS Meninggal, Eks Petinggi KPU Nilai Perencanaan Pemilu Buruk
Bawaslu Sebut Jumlah Pengawas Pemilu Meninggal Bertambah Jadi 55 Orang
Banyak Petugas Meninggal, Politisi PDIP Singgung MK Kabulkan Uji Materi UU Pemilu
Petugas KPPS Meninggal Dunia di Solo Kembali Bertambah Menjadi 3 Orang
Data KPU: Jumlah KPPS Meninggal 230 Orang, Sakit Sebanyak 1.901 Orang