Loyalis Anas: Banyak tokoh politik tewas diracun
Ma'mun meminta masyarakat tidak menanggapi berlebihan soal permintaan agar Anas tidak makan makanan dari KPK.
Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Ma'mun Murod Al-Barbasy meminta masyarakat tidak menanggapi berlebihan soal larangan agar Anas Urbaningrum tidak menikmati makanan dari KPK. Ada sejumlah alasan, mengapa keluarga mengeluarkan larangan itu.
"Saya rasa keinginan sahabat dan keluarga Anas bukan hal aneh. Faktanya banyak tokoh politik yang meninggal secara aneh dan misterius," ujar Ma'mun kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1).
Dia menjelaskan, ada sejumlah alasan yang membuat pihaknya melarang Anas menyicipi makanan dari KPK. Banyak tokoh internasional maupun nasional yang tewas akibat memakan makanan karena terdapat racun di dalamnya.
Di antaranya, lanjut Ma'mun, meninggalnya Presiden Palestina Yasser Arafat karena diracun oleh Israel, atau kecelakaan aneh yang dialami tokoh NU Subhan ZE di Makkah. Dia pun menyoroti kematian aktivis HAM Munir yang tewas di pesawat saat perjalanan dari Indonesia menuju Belanda.
"Berangkat dari fakta-fakta ini, rasanya keinginan sahabat dan keluarga Anas tidak berlebihan. Dalam politik, apapun sangat mungkin terjadi, termasuk pembunuhan secara berlahan melalui makanan," tandasnya.
Dalam keterangannya di Markas PPI, sejumlah kolega dan keluarga mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu memberi catatan khusus untuk suaminya. Salah satunya untuk tidak mengonsumsi makan dan minum dari KPK.
"Mas Anas tidak boleh makan dan minum dari pemberian KPK itu catatan keluarga," kata Fungsioner Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Deny Hariatna di Markas PPI, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (10/1).