Loyalis Anas Urbaningrum tantang SBY ungkap nama-nama yang memfitnah
Loyalis Anas Urbaningrum tantang SBY ungkap nama-nama yang memfitnah. Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa difitnah karena diseret terlibat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. SBY pun menuding, ada skema untuk mencemarkan nama baiknya yang dilakukan pihak tertentu.
Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa difitnah karena diseret terlibat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. SBY pun menuding, ada skema untuk mencemarkan nama baiknya yang dilakukan pihak tertentu. Dia mengaku sudah tahu, tapi enggan membeberkan orang-orang itu.
Menanggapi hal itu, mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tridianto mendesak agar SBY membuka orang-orang yang ingin mencoba memfitnah. Tri, membela Mirwan Amir yang juga mantan politisi Demokrat. Mirwan dan Tri saat ini sama-sama menjadi pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang menarik Pramono Anung ke hadapan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Tri mendesak SBY membeberkan orang-orang yang disebut bertemu untuk memfitnah presiden ke enam RI tersebut.
"Sebaiknya jika benar ada pertemuan itu dan Pak SBY yakin ya disebutkan saja pertemuannya di mana, kapan dan yang hadir siapa saja. Saya dukung seribu persen Pak SBY untuk segera menyebutkan nama-nama itu," kata Tri dalam pesan singkat, Rabu (7/2).
Tri juga menyarankan kepada SBY agar tak perlu takut mengungkap nama-nama yang disebut terlibat memfitnah SBY. Dia ingin, SBY membuka nama-nama itu.
"Tidak usah Pak SBY takut ada geger. Ya tidak akan geger kalau Pak SBY menyebutkan nama-nama peserta pertemuan itu, jika memang ada. Perlu segera disebutkan biar jelas dan terang. Tidak jadi teka-teki dan digoreng jadi rumor atau fitnah," jelas Wasekjen Hanura itu.
Dia khawatir SBY menerima informasi hoax mengenai pertemuan orang-orang yang ingin memfitnah tersebut.
"Ayolah Pak SBY sebutkan nama-namanya. Pasti masyarakat dan aparat nunggu nama-nama itu disebutkan. Saya hanya berharap Pak SBY tidak terima informasi kelas hoax," jelas Tri.
Sebelumnya beredar surat diduga ditulis Mirwan Amir kepada salah satu media massa tentang pertemuan dengan Saan Mustopa, Anas Urbaningrum dan Firman Wijaya di Lapas Sukamiskin. Pertemuan disebut merencanakan fitnah terhadap SBY.
Namun tulisan itu telah dibantah oleh Mirwan. Dia pun menegaskan, tidak ada dalam kesaksiannya di sidang Tipikor tentang kasus e-KTP yang menyudutkan SBY.
SBY melaporkan Firman Wijaya ke Bareskrim Mabes Polri, Selasa (6/2). Dia ingin fitnah ini diusut tuntas hingga terbukti ada skenario yang ingin menjatuhkan nama baik Presiden keenam Indonesia tersebut.
"Ada apa dengan semuanya ini, ini skenario siapa, konspirasi model apa di tahun politik tahun jelang pemilihan umum 2019. Inilah yang harus kita ungkap. Inilah perjuangan saya, jihad saya untuk dapatkan keadilan di negeri yang sangat saya cintai ini. Mungkin panjang, tapi akan saya tuntut sampai kapanpun juga," kata SBY dalam jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Wisma Proklamasi, Jakarta.
SBY menekankan, dirinya tak ingin main tuduh siapa dalang di balik skema fitnah ini. Meskipun, SBY mengaku sudah mendapatkan informasi tentang cikal bakal isu ini disusun oleh pihak tertentu.
"Saat ini saya memilih untuk tidak dulu main tuduh kepada siapapun, meskipun saya tahu mendapatkan informasi. Menjelang persidangan diman terjadi tanya jawab antara Firman Wijaya dan Mirwan Amir ada sebuah pertemuan dihadiri sejumlah orang dan katakanlah itu jadi cikal bakal munculnya sesuatu yang mengagetkan di ruang persidangan."
"Tapi pengetahuan saya, informasi yang saya miliki, belum waktunya saya buka dan bisa bikin geger nantinya. Para kader tahu ini tahun politik menuju Pemilu 2019 hancur negara kita kalau politik ini makin tidak beradab, memfitnah lawan politik tanpa beban," kata SBY.
SBY menyebut kasus ini sebagai jihad dirinya sebagai warga negara yang mencari keadilan. Dia percaya, Bareskrim, Kapolri Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pihak yang netral.
"Dengan mudahnya mungkin dengan tangan kekuasaan dan uang bisa menghancurkan dan merusak nama baik seseorang, marilah kita memohon doa kepada Allah, Tuhan agar negara yang kita cintai dijauhkan dari praktik politik yang tidak berakhlak, tidak bermoral," tutup dia.
Baca juga:
Kuasa hukum Setnov tunjuk Boyamin hadapi 'perang' SBY
Kapolri belum ingin komentar soal pelaporan SBY terhadap Firman Wijaya
Laporkan pengacara Setya Novanto, SBY diminta tak bawa Jokowi
Mirwan soal kesaksian di sidang e-KTP: Tidak ada nada tuduhan kepada SBY
KPK dan Setya Novanto enggan tanggapi laporan SBY soal Firman Wijaya
Polri pastikan proses laporan SBY terhadap pengacara Setya Novanto
Pengacara: SBY merasa tersiksa difitnah terus menerus