LSI Denny JA: Usai Debat Perdana, Elektabilitas Jokowi Naik 0,6% dan Prabowo 0,4%
Adapun survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah 1.200 responden. Prosesnya pun menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner, dan margin of errornya -+ 2,8 persen.
Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis hasil survei yang dilakukan 18-25 Januari 2019, salah satunya tentang pengaruh elektabilitas Capres Cawapres, seusai debat perdana 17 Januari 2019 lalu.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Bagaimana cara debat capres-cawapres diselenggarakan? Debat adalah sebuah proses diskusi formal antara dua pihak atau lebih yang memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda mengenai suatu hal.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
"Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54,8 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 31,0 persen. Sementara yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 persen," ucap Adjie di kantornya, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Namun, menurut dia, debat perdana Capres ini tak mempengaruhi secara signifikan terhadap elektabilitas. Pasalnya jika mengaca pada hasil survei Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen, Prabowo-Sandiaga 30,6 persen, dan tidak memilih atau menjawab 15,2 persen.
"Pasca debat kenaikan elektabilitas masing-masing paslon tidak signifikan. Jokowi-Ma'ruf naik 0,6 persen, dan Prabowo-Sandiaga naik 0,4 persen. Jadi tidak banyak berefek, karena angkanya cenderung sama," jelas Adjie.
Selain itu, masih kata dia, menjadi faktor lain lantaran, dari responden yang ada, hanya 50,6 persen menyatakan menonton, 46,7 persen tak menonton, dan tidak menjawab 2,7 persen.
"Sedangkan yang menonton secara utuh hanya 29,6 persen. Yang hanya menonton sebagian saja 69,9 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 0,5 persen," kata Adjie.
Sehingga, masih kata dia, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih stabil menang, dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
"Masih stabil menang Jokowi-Ma'ruf. Selisihnya sekitar 20 persen," pungkasnya.
Adapun survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah 1.200 responden. Prosesnya pun menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner, dan margin of errornya -/+ 2,8 persen.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Debat Capres Kedua, Kubu Jokowi Siapkan Materi Keberhasilan Atasi Kebakaran Hutan
Di Debat Capres Kedua, Jokowi Siapkan Materi Kejutan Soal Sumber Daya Alam
Kubu Jokowi Sarankan Prabowo-Sandi Banyak Diskusi Jelang Debat Kedua
Jokowi Bakal Bicara Energi Terbarukan di Debat Kedua
Tim Pakar Ungkap Persiapan Jokowi Hadapi Debat Capres Kedua