Luhut Panjaitan tanggapi sindiran Mega: Masa saya oportunis
"Saya menghormati Ibu Mega sebagai mantan bos saya dan sebagai mantan presiden," katanya.
PDI Perjuangan menggelar Kongres di Bali dari tanggal 9-12 April 2015. Dalam kongres tersebut, beberapa orang ternama yang dulunya menjadi timses Jokowi kala Pilpres seperti Luhut Panjaitan dan Rini Soemarno tidak menghadiri Kongres PDIP.
Saat dimintai tanggapan, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dirinya tidak memiliki kewajiban untuk hadir dalam Kongres PDIP. Sebab, dirinya bukanlah anggota PDIP.
"Saya kan bukan anggota PDIP," kata Luhut kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/4).
Selanjutnya, Luhut menampik bila disebut sebagai kaum oportunis dan penelikung seperti sindiran yang disampaikan dalam pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, berembus kabar Luhut disebut-sebut sebagai salah satu penghalang terjalinnya komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.
"Masa saya oportunis. Masa saya prajurit dari bawah oportunis. Saya prajurit yang punya dignity, saya menghormati Ibu Mega sebagai mantan bos saya dan sebagai mantan presiden," jelasnya.
Luhut mengaku masih tetap menghormati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Oleh karenanya, dia ogah disebut sebagai penghalang dan penelikung hubungan Megawati dengan Jokowi.
Ketika kembali ditanya mengapa tidak hadir dalam Kongres PDIP, Luhut kembali menegaskan bila dirinya bukan anggota ataupun kader PDIP. "Sudah saya bilang bukan anggota PDIP," tandasnya.
Dalam pidato politiknya kemarin, Megawati menyebut ada pihak-pihak yang ingin terjadinya deparpolisasi. Pihak yang selalu mengatasnamakan independensi itu selalu mengatakan bahwa partai adalah beban demokrasi.
Mega menilai, pihak-pihak tersebut adalah kaum oportunis yang tidak mau berkerja keras membangun partai. "Mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya menyalip di tikungan saudara-saudara," katanya.
Baca juga:
5 Pesan keras Megawati buat Jokowi dari kongres PDIP
5 Hal ini yang pasti ada di pidato Megawati
Absen di acara Prabowo, besan Amien Rais malah muncul di PDIP
Bertemu, Jokowi dan pengurus PDIP hasilkan komitmen
Usai hadiri kongres, Jokowi tengok penasihat PDIP di rumah sakit
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Siapa saja yang terlibat dalam pertemuan membahas PKS BPH Migas dan Pemprov Kalimantan Timur? Pada pembahasan PKS ini turut hadir dari Pemprov Kalimantan Timur Kepala Bagian Kerja Sama Agung M, Kepala Bidang PKTN (Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga) Disperindagkop Syahrani, dan Dinas ESDM Syamsuddin.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang ikut merapatkan barisan di pertemuan Koalisi Perubahan? FOTO: Momen Anies-Muhaimin dan Pimpinan Koalisi Perubahan Rapatkan Barisan Bahas Hak Angket Dalam momen tersebut, Koalisi Perubahan menegaskan pihaknya tetap solid dalam menyikapi perkembangan politik usai pemungutan suara pada Pemilu 2024. Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan (dua kiri) dan Muhaimin Iskandar (kiri) bersama pimpinan Koalisi Perubahan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (dua kanan) dan Ketua Dewan Syuro Salim Segaf Al Jufri (kanan) bersiap memberikan keterangan usai melakukan pertemuan secara tertutup di Jakarta, Jumat (23/2/2024).