Lupakan Pilgub DKI, Tifatul harap PA 212 tak lagi umbar kebencian
Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring berharap, Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak lagi mengumbar kebencian akibat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Menurut dia, masalah dalam Pilkada DKI tidak perlu diresapi berlarut-larut.
Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring berharap, Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak lagi mengumbar kebencian akibat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Menurut dia, masalah dalam Pilkada DKI tidak perlu diresapi berlarut-larut.
"Tapi saya sebagai salah seorang warga negara berharap janganlah sampai semangat kebencian maaf ya karena Pilkada DKI menumbuhkan luka. Jangan sampai berlarut-larut terus," kata Tifatul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7).
-
Siapa saja yang telah menjadi alumni Universitas Terbuka? Beberapa di antaranya adalah Angga Yuanda, Ray Mbayang, Tina Toon, dan masih banyak lagi.
-
Siapa yang didatangkan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Siapa yang ikut kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8? Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8.
-
Mengapa Bambang Pramujati dikenal akrab dengan alumni ITS? Pramu dikenal sebagai sosok yang akrab dengan para alumni ITS. Hal ini terbukti saat pencalonannya dalam pemilihan rektor ITS 2024-2029. Sejumlah alumni menceritakan kenangannya bersinggungan dengan sosok Pramu.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
Tifatul tak memungkiri bahwa organisasi yang dipimpin oleh Habib Rizieq Syihab berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, sebaiknya, kata dia, pendapat tersebut tidak didasari nama sebuah partai politik.
"Jadi silakan alumni 212 semua kan ikut, enggak ada atas nama partai, silakan menyuarakannya, belum tentu satu kelompok mewakili semua yang ikut dalam acara itu, guyub aja," ungkapnya.
Selain itu, PKS juga memiliki alasan tersendiri atas ketidakhadirannya di pertemuan petinggi partai Gerindra dan PAN dengan PA 212. Alasannya partai pimpinan Muhammad Sohibul Iman ini tak ingin menonjolkan diri dekat dengan PA 212.
"Kalau kita dengan teman-teman PA 212 komunikasi jalan, cuma kita enggak ingin menonjol-nonjolkan dirilah walaupun dulu ada yang pidato Wakil Ketua DPR (Fahri Hamzah), itu tidak mewakili partainya sama sekali, dulu kan spontan saja dan menurut saya itu hak mereka juga menyatakan pendapat mereka," tandasnya.
Baca juga:
Gabung PDIP, Kapitra ngaku tak diberi ruang maju caleg oleh partai pendukung 212
Meski jadi caleg lewat PDIP, Kapitra tetap dukung Rizieq jadi capres
Mantan pengacara Habib Rizieq maju lewat PDIP, minta dipanggil 'cebong'
Zulhas sebut pertemuan Ulama PA 212 & 5 pimpinan partai sekadar silaturahmi
Ketum PA 212 sebut Kapitra Ampera kini merupakan lawan politik
PA 212 rayu Partai Demokrat untuk bergabung ke Koalisi Partai Keumatan