M Iriawan jadi Pj Gubernur Jabar, Demokrat bilang 'kecurigaan makin kuat'
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyayangkan pelantikan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas Komjen Mochamad Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat. Sebab, dia khawatir penyelenggaraan Pilkada di Jawa Barat akan tidak netral.
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyayangkan pelantikan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas Komjen Mochamad Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat. Sebab, dia khawatir penyelenggaraan Pilkada di Jawa Barat akan tidak netral.
"Jadi kami menyayangkan karena kita khawatir pilkada di Jabar ini menjadi tidak netral karena di sana ada orang Polri yang maju sebagai Cawagub berpasangan dengan TB Hasanuddin dari PDIP," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (18/6).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
"Dugaan-dugaan kecurigaan itu semakin kuat, karena TB Hasanuddin ini kan dari partai penguasa jadi kita sangat menyanyangkan itu," lanjutnya.
Menurut Ferdinand, awalnya pemerintah sudah membatalkan pelantikan Penjabat Gubernur dari instansi Polri. Seharusnya, kata dia, pemerintah bisa lebih bijaksana dengan mengangkat Pj Gubernur yang berasal dari pihak yang netral dalam Pilkada 2018.
"Seharusnya pemerintah bisa lebih bijak mengangkat Plt Gubernur lain yang bisa lebih kita anggap netral posisinya di dalam pilkada ini," ujarnya.
Meski begitu, Ferdinand tetap menghormati keputusan yang diambil oleh pemerintah. Dia juga akan menanggap pelantikan itu adalah langkah bijak dari pemerintahan.
"Tetapi ini karena wewenang pemerintah kita hormati, tetapi kita tetap menyatakan sebuah langkah yang tidak bijak dari pemerintah," ucapnya.
Diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo resmi melantik Sestama sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat, untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Ahmad Heryawan.
"Dengan mengucapkan syukur kehadirat yang maha kuasa atas rahmat dan karunianya, pada hari ini, Senin tanggal 18 Juni tahun 2018, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi saudara Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 106/B tahun 2018 tanggal 8 Juni 2018," ucap Tjahjo di Gedung Merdeka, Bandung, Jabar, Senin (18/6).
Baca juga:
Khawatir penunjukan Iriawan bermotif politik jelang Pilgub, PAN minta dievaluasi
Mendagri yakin penunjukan Komjen Iriawan tak berdampak pada Jokowi
Golkar ingatkan Komjen Iriawan tetap netral sebagai Pj Gubernur Jawa Barat
Mendagri: 98 Persen janji kampanye Aher selesai, kecuali Citarum
Mendagri jamin Pj Gubernur tak bisa intervensi Pilgub Jabar